Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Pembangunan, Sumut Fokus pada Lima Prioritas Ini

Tingkatkan Pembangunan, Sumut Fokus pada Lima Prioritas Ini Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung mengatakan, ada lima prioritas provinsi dalam meningkatkan pembangunan di Sumut, yakni, pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur, penguatan konektivitas dan kemaritiman.

“Sumut sebagai keempat daerah terbesar di Indonesia tetapi infrastruktur kita belumlah terpenuhi. Untuk itu marilah kita bekerjasama dan sama bekerja dalam membangun provinsi tercinta ini, salah satunya harus dengan cara jeput bola melalui bekerjasama dengan BUMN, BUMD dan pengusaha,” katanya, Rabu (11/4/2018).

Prioritas yang kedua, pertumbuhan ekonomi inklusif berkelanjutan melalui pengembangan pertanian, industri pengolahan, pariwisata, jasa dan perdagangan. Sumut sebagai daerah yang mempunyai banyak sumber daya alam, seharusnya setiap daerah dapat mengelola sumber daya alamnya masing-masing. 

"Yang ketiga, peningkatan pembangunan sumber daya manusia dan pengurangan kemiskinan melalui pemenuhan pelayanan dasar masyarakat. Sebagai provinsi besar yang mempunyai 14,1 juta penduduk dan sebagian besar penduduknya merupakan usia yang aktif, tentunya jangan sampai tertinggal oleh perkembangan zaman," ujarnya.

Selanjutnya prioritas keempat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, energi dan sumber daya air serta mitigasi bencana. Pemprovsu telah melakukan kerjasama dengan negara luar Korea, Singapura dan China dengan tujuan dapat mengurangi angka pengangguran daerah. 

"Yang terakhir yaitu kelima, peningkatan reformasi birokrasi, tata kelola pemerintahan, penegakkan hukum dan pencegahan korupsi," ujarnya.

Wagubsu juga menjelaskan bahwa melalui lima prioritas tersebut ditetapkan target sasaran makro pembangunan yang ingin dicapai di tahun 2019 sebesar 5,11-5,5% dengan penurunan angka pengangguran terbuka menjadi 5,18%, penurunan angka kemiskinan menjadi 8,5-9 % melalui laju inflasi yang diharapkan stabil pada kisaran 3,5±1% dan IPM meningkat menjadi 71-72 serta koefisien gini menjadi angka 0,3.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: