Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPC Canangkan Bangun Terminal Kijing di Pelabuhan Pontianak

IPC Canangkan Bangun Terminal Kijing di Pelabuhan Pontianak Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelabuhan Indoesia II (Persero) atau IPC mencanangkan pembangunan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak, yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pembangunan terminal ini merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak sebagai solusi atas keterbatasan lahan serta tingginya tingkat sedimentasi sungai yang menyebabkan kapal besar sulit bersandar.

Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya mengatakan, terminal tersebut nantinya akan dikembangkan dengan konsep digital port yang dilengkapi dengan peralatan bongkar muat modern sehingga sejalan dengan visi IPC untuk menjadi Pengelola Pelabuhan Kelas Dunia yang Unggul dalam Operasional dan Pelayanan. Pembangunan tahap I Terminal Kijing ditargetkan akan selesai dan bisa mulai beroperasi pada 2019.

"Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Keberadaan terminal ini akan memperkuat konektivitas antarpulau, sekaligus mendekatkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia," jelas Elvyn G Masassya dalam keterangannya, Kamis (12/4/2018).

Dengan adanya Terminal Kijing, kapal-kapal besar dapat bersandar dan melakukan kegiatan bongkar muat untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat.

Terkait rencana pengoperasian Terminal Kijing, Elvyn optimistis akan mendorong pertumbuhan arus barang dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta pengembangan industri perkebunan dan pertambangan di Kalimantan.

"Terminal Kijing akan dikembangkan sebagai pelabuhan laut dalam yang mampu mengakomodir potensi hinterland dan kapal berukuran besar. Pada pembangunan tahap pertama, IPC akan membangun empat terminal, yakni terminal multipurpose, terminal curah cair, terminal peti kemas, dan terminal curah kering," lanjutnya.

Kapasitas terminal peti kemas diproyeksi mencapai 1 juta TEUs, sedangkan untuk curah cair dan curah kering masing-masing 8,3 juta ton dan 15 juta ton, serta untuk kapasitas terminal multipurpose pada tahap pertama diproyeksikan mencapai 500 ribu ton per tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: