Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump ke Putin: Bersiaplah Serangan Rudal AS

Trump ke Putin: Bersiaplah Serangan Rudal AS Kredit Foto: Reuters//Jorge Silva
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Donald Trump membalas ancaman Rusia melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu (12/4/2018) pagi, berjanji akan menembakkan rudal ke Suriah sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia baru-baru ini yang diduga dilakukan oleh pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad.

"Bersiaplah Rusia, karena rudal akan datang, baik dan baru dan 'pintar!'," ancam Trump.

"Kamu seharusnya tidak bermitra dengan 'pembunuh' yang membunuh bangsanya dan menikmatinya!" tegasnya, sebagaimana dikutip dari CNBC, Kamis (12/4/2018).

Tweet terbaru ini muncul setelah Trump membidik pemerintah Rusia dalam sebuah teguran langka pada hari Minggu, dengan mengkritik langsung Presiden Rusia Vladimir Putin untuk dukungan Moskow terhadap Assad dan bersumpah "harga yang harus dibayar besar."

Di tengah desas-desus bahwa Washington mungkin mengambil tindakan militer atas serangan kimia, seorang pejabat senior Rusia Selasa mengancam bahwa militer Rusia akan menembak jatuh rudal AS yang memasuki wilayah udara Suriah, termasuk menargetkan lokasi peluncuran.

"Jika ada penembakan rudal oleh Amerika maka, rudal tersebut akan jatuh dan bahkan sumber dari mana misil ditembakkan juga akan dihancurkan," tutur duta besar Rusia untuk Lebanon Alexander Zasypkin kepada media setempat.

Pagi Rabu pagi, kontrol lalu lintas udara Eropa mengeluarkan peringatan publik kepada maskapai penerbangan atas bahaya serangan udara-ke-darat atau rudal jelajah saat terbang di atas Laut Mediterania timur. Eurocontrol mengatakan bahwa serangan udara ke Suriah bisa terjadi selama 72 jam ke depan.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapi tweet Trump: "Rudal cerdas harus terbang ke arah teroris, bukan pemerintah legal," pungkasnya.

Empat puluh menit setelah tweet awalnya, Trump memposting sebuah aksi tindak lanjut, dengan menggambarkan hubungan Amerika dengan Rusia "lebih buruk sekarang daripada yang pernah terjadi," dan juga menambahkan bahwa "tidak ada alasan untuk ini." Dia mengakhiri tweet dengan apa yang dapat diartikan sebagai upaya cepat de-eskalasi: "Hentikan perlombaan senjata?"

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: