Perseteruan Netflix dan Cannes Memanas

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perseteruan antara Netflix dengan Cannes semakin memanas setelah platform streaming tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri dari Festival Film Cannes 2018 yang akan digelar pada Mei 2018 mendatang.

Netflix Chief Content Officer Ted Sarandos mengatakan keikutsertaan di Cannes merupakan hal yang percuma setelah ada perubahan aturan yakni film-film produksi Netflix hanya bisa ditayangkan di luar kategori kompetisi.

Sebagaimana diketahui, penyelenggara Festival Cannes melarang film-film yang tayang di platform streaming untuk ikut kompetisi. Alasannya, produsen film streaming tersebut tidak mau menayangkan film-film mereka di gedung bioskop.

"Kami ingin film kami ada di tempat yang sejajar dengan sineas lain. Ada risiko film dan sineas kami diperlakukan secara tidak hormat di festival. Mereka sudah bersikap seperti itu. Saya kira tidak ada hal baik bagi kami untuk ada di situ," ujarnya sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (12/4/2018).

Sarandos menegaskan dirinya tidak akan menghadiri festival yang digelar di French Riviera tersebut. Akan tetapi, ia mengatakan para eksekutif Netflix akan hadir untuk mencari film yang bisa diakuisisi.

Pada tahun 2018 ini Netflix berencana untuk meluncurkan 80 film orisinal bagi 109 juta pelanggan streaming di seluruh dunia. Perusahaan itu sudah merilis beberapa film, seperti thriller fantasi Bright yang dibintangi Will Smith di sejumlah bioskop.

Namun, kebanyakan bioskop menolak menayangkan film streaming karena ada penayangan di online secara bersamaan. Film produksi studio tradisional biasanya tayang secara eksklusif di bioskop sekitar tiga bulan.

Sempat Tampil

Tahun lalu dua film Netflix, Okja dan The Meyerowitz Stories, masih diperbolehkan untuk bersaing memperebutkan Palme d’Or. Sayangnya, keputusan Cannes menayangkan film-film Netflix mendapat banyak kritik. Beberapa kritikus film merasa bahwa film Netflix tidak cocok untuk diikutsertakan dalam sebuah festival.