Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Go-Jek Janji Terus Publikasi Data secara Berkala

Go-Jek Janji Terus Publikasi Data secara Berkala Kredit Foto: Go-Jek
Warta Ekonomi, Jakarta -

Head of Research Go-Jek Ramda Yanurzha menilai saat ini pemerintah sedang menuju kepada pengambilan kebijakan berbasis data. Atas dasar itu, ke depannya Go-Jek akan tetap terus publikasi data secara berkala dan berkolaborasi dalam hal riset data.

"Dalam hal riset data, Go-Jek pernah bekerja sama dengan dua lembaga riset seperti Puskakom UI dan Lembaga Demografi FEB UI. Dari dua kerja sama tersebut, Go-Jek banyak mendapatkan pembelajaran seperti bagaimana menghitung impact Go-Jek pada masyarakat," terang Ramda dalam "Diskusi Interaktif dan Workshop Third Party Tools" Katadata di JSC Hive, Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Ramda menambahkan, setiap transaksi Go-Jek merupakan cerita bagaimana mengubah ribuan gigabyte data per hari menjadi sebuah cerita.

"Menganalisis data secara cepat dan murah melalui teknologi menjadi salah satu strategi kami. Salah satu contohnya, ketika kita ingin mencari tahu berapa menu nasi yang dipesan dalam beberapa bulan terakhir, Go-Jek dapat mengolah bergiga-giga data dalam hitungan detik," lanjutnya.

Menurut Ramda, data yang dimiliki tidak serta-merta langsung dapat digunakan. Karena dari Go-Jek sendiri sudah memiliki berbagai macam pendukung guna menggali cerita yang ada, salah satunya dengan visualisasi data.

"Salah satu contoh cerita yang kami pernah angkat yaitu data transit time dari Kemanggisan ke WTC dengan gunakan Go-Ride hanya memerlukan 15 menit, yang kemudian kami jadikan infografis dengan bandingkan data tersebut dengan data waktu tempuh apabila kita menggunakan angkutan umum. Contoh lain yang dapat dijadikan insight yaitu cerita Go-Food kirim 3 juta martabak," paparnya.

Ramda berujar, Go-Jek memandang potensi data startup dapat dilakukan untuk pengambilan kebijakan Pemerintah. Startup dinilainya dapat membuka pintu-pintu baru yang selama ini dibatasi oleh cara-cara konvensional.

"Bisnis model Go-Jek terbilang baru dan invisible, yang mana selama ini tidak ada, tetapi sekarang hadir di tengah pemain lama sehingga hal ini juga terbilang baru bagi regulator," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: