Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet: Pengusaha Zaman Now Harus Melek Teknologi

Bamsoet: Pengusaha Zaman Now Harus Melek Teknologi Kredit Foto: FH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta para pengusaha muda jaman now melek teknologi agar mampu bersaing dan survive di era Revolusi Industri 4.0. Sangat dibutuhkan penguasaan teknologi serta informasi yang mumpuni untuk menghindari ketertinggalan.

“Revolusi Industri 4.0 akan merombak pergerakan perekonomian dunia. Jika tidak mempersiapkan diri dari sekarang, kita akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia,” ujar Bamsoet dalam acara Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Hadir dalam acara ini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Anies Baswedan, anggota Fraksi Nasdem DPR RI Ahmad Sahroni, Ketua Kadin Rosan P Roeslani, pengusaha Erick Thohir dan Erwin Aksa.

Bamsoet memaparkan, era Revolusi Industri keempat diwarnai oleh kecerdasan buatan, super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial. Pada era ini semakin terlihat wujud dunia yang telah menjadi kampung global.

“Era Revolusi Industri 4.0 ini akan memberikan manfaat besar bagi sektor swasta. Produsen besar yang terintegrasi akan dapat mengoptimalkan sekaligus menyederhanakan rantai suplainya. Di sisi lain, sistem manufaktur yang dioperasikan secara digital juga akan membuka peluang-peluang pasar baru bagi UKM penyedia teknologi seperti sensor, robotic, 3D printing atau teknologi komunikasi antar mesin,” ujar Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah road map dan strategi Indonesia memasuki era digital yang tengah berjalan saat ini.

“DPR meyakini bahwa penyusunan road map ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pengusaha muda, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan lembaga pendidikan. Road map tersebut harus segera dilaksanakan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan mengejar ketertinggalan kita dibandingkan negara-negara lain,” tutur Bamsoet.

Bamsoet mengapresiasi empat langkah strategis Kementerian Perindustrian dibawah pimpinan Airlangga Hartarto, dalam menghadapi Industri 4.0. Pertama, mendorong angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam menggunakan teknologi internet dengan lini produksi di industri. Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor melalui program E-smart IKM.

“Langkah ketiga berupa pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional seperti big data, autonomous robots, cybersecurity, cloud dan augmented reality. Dan, langkah keempat, mendorong  inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak wirausaha berbasis teknologi di wilayah Indonesia,” papar Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini meminta para pengusaha muda mendukung upaya pemerintah tersebut dengan melakukan langkah-langkah nyata di dalam proses bisnisnya. Dunia usaha sebagai pemeran utama dalam revolusi industri, harus mampu memanfaatkan era digital dan meminimilasir efek negatifnya. 

“Meskipun akan banyak usaha yang berjatuhan dan lapangan pekerjaan yang hilang akibat otomatisasi, pengusaha dan bentuk usaha baru juga dapat dipastikan akan bermunculan. Pesaing-pesaing baru yang tangguh akan berdatangan dan kita berharap mereka datang dari HIPMI,” pungkas Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: