Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham 'Gocap' Kompak Naik, Ulah Market Maker

Saham 'Gocap' Kompak Naik, Ulah Market Maker Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (12/4/2018), 5 saham perusahaan yang biasanya "nongkrong" di posisi "gocap" kompak bergerak naik. Padahal, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan ditutup turun 0,7%.

Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan kalau indeks mengalami penurunan, umumnya saham-saham lapis bawah yang bergerak. Banyaknya investor yang bertransaksi atas saham-saham tersebut bukan berlandaskan pada fundamental, tetapi lebih kepada peluang besar potensi upsize dibandingkan saham yang harganya relatif lebih tinggi.

"Market maker-nya ada, setelah harga bergerak, pelaku pasar yang rata-rata follower ikut masuk sehingga membuat harga makin tinggi volumenya. Pada saat titik tertentu, si market maker dan pelaku pasar yang mengetahui sudah ambil untung duluan," katanya kepada Warta Ekonomi, Kamis (12/4/2018).

Sebagai catatan, IHSG di Bursa Efek Indonesia ditutup turun 50,1 poin (-0,78%) ke level 6.310,8 di akhir perdagangan hari ini. Berlawanan dengan arah IHSG, sebanyak 5 saham yang sebelumnya mati suri dan harganya mentok di batas bawah Rp50 atau biasa disebut saham "gocap" kompak melesat.

Saham yang naik paling tinggi (top gainer) adalah Cakra Mineral (CKRA) sebesar Rp34,7% ke Rp128 per saham. Menyusul setelahnya adalah 5 saham "gocap" yang sama-sama naik 34% (17 poin) ke Rp67 per saham. 

Saham-saham pengisi urutan teratas jajaran top gainers setelah CKRA tersebut adalah Smartfren Telecom (FREN), Himalaya Energi Perkasa (HADE), Mitra International Resources (MIRA), Mitra Investindo (MITI), dan Polaris Investama (PLAS).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: