Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awal Tahun, Sektor Pertanian dan Pengolahan Lebih Ekspansif

Awal Tahun, Sektor Pertanian dan Pengolahan Lebih Ekspansif Kredit Foto: Antara/Maulana Surya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat hasil kegiatan dunia usaha pada kuartal I/2018 mengalami peningkatan di berbagai sektor. Di antaranya sektor pertanian tanaman bahan makanan serta industri pengolahan. Tercatat di kuartal I/2018, saldo bersih tertimbang (SBT) sektor pertanian menjadi 2,20%. Adapun industri pengolahan meningkat dari -0,12% di kuartal IV/2017 menjadi 2,17 di kuartal pertama tahun ini.

Kesimpulan itu merupakan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) terhadap 3.203 pelaku usaha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling.

Menurut sebagai besar responden (50%), ekspansi kegiatan usaha pada kuartal I/2018 sejalan dengan keberhasilan panen yang didorong oleh faktor musiman dan kondisi cuaca yang mendukung aktivitas pertanian. Demikian juga di sektor industri pengolahan, peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada industri barang kayu dan hasil hutan lainnya serta industri logam dasar besi dan baja dengan SBT masing-masing sebesar 1,19% dan 1,03%.

"Sebanyak 62% responden menyatakan bahwa peningkatan aktivitas usaha tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan dalam negeri," ata Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Yati menambahkan bahwa perbaikan sektor industri pengolahan juga tercermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI)–SKDU yang berada pada fase ekspansi pada kuartal I/2018.

"Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada kuartal I/2018 juga meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," tambahnya.

Tingkat penggunaan kapasitas produksi meningkat dari 75,05% pada kuartal IV/2017 menjadi 76,27% pada kuartal I/2018. Sementara itu, tingkat penggunaan tenaga kerja belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, tercermin pada kontraksi SBT jumlah tenaga kerja sedikit menurun dari -0,89% pada kuartal IV/2017 menjadi -0,88% pada kuartal I/2018.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: