Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

32 Staf Kedubes AS Dipecat Gara-gara Sebar Konten Pornografi

32 Staf Kedubes AS Dipecat Gara-gara Sebar Konten Pornografi Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Phnom Penh, Kamboja -

Kedutaan Amerika Serikat di Kamboja telah memecat 32 orang setelah mereka diduga tertangkap berbagi materi pornografi dalam kelompok obrolan tidak resmi, beberapa sumber yang akrab dengan masalah itu mengatakan pada Jumat (13/4/2018).

Empat sumber mengatakan bahwa video dan foto-foto porno, termasuk beberapa yang menampilkan individu di bawah usia 18, dibagikan dalam grup obrolan Facebook Messenger.

"Beberapa gambar dilihat oleh istri seorang pekerja kedutaan yang melaporkan kejadian itu kepada seorang pejabat di kedutaan. Masalah itu kemudian diteruskan ke Biro Investigasi Federal (FBI)," tutur sumber tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (13/4/2018).

"Mereka telah mengambil kartu identitas mereka dan beberapa telepon mereka diperiksa," seorang mantan anggota staf kedutaan AS mengatakan dengan syarat anonimitas.

Dia mengatakan 32 pekerja kedutaan termasuk orang Kamboja dan warga Kamboja-Amerika. Banyak dari petugas yang dipecat menjabat sebagai penjaga dan beberapa staf administrasi. Tidak ada diplomat di antara mereka, kata mereka. Dua sumber, keduanya bekerja di kedutaan, mengkonfirmasi pemecatan.

Pemecatan itu terjadi pada saat ketegangan antara Kamboja dan AS terkait dengan kritik AS atas tindakan keras terhadap lama jabatan Perdana Menteri Hun Sen, dan kemarahannya atas apa yang dikatakannya telah menjadi upaya AS untuk merusak kekuasaannya.

Amerika Serikat membantah campur tangan dalam politik Kamboja. Pemerintah Kamboja belum berkomentar tentang pemecatan tersebut. Angka prostitusi anak di Kamboja masih tinggi, dan beberapa warga asing telah dihukum dan dipenjarakan karena aksi pelecehan anak dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerkosaan anak terus menjadi masalah serius di Kamboja, Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam laporan tahun 2016. Seorang juru bicara kedutaan AS mengatakan dia tidak bisa berkomentar dan merujuk pertanyaan ke Departemen Luar Negeri. Departemen Luar Negeri menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.

"Catatan-catatan ini bersifat rahasia," ungkap seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS pada hari Jumat.

"Saya tidak yakin itu benar-benar sesuatu yang akan kami komentari," pungkasnya.

Reuters tidak dapat menghubungi salah satu pekerja yang telah dipecat. FBI tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar dan juru bicara polisi Kamboja Kirth Chantharith juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Tidak mungkin segera mendapatkan angka untuk jumlah orang yang dipekerjakan di kedutaan, yang ditempatkan di kompleks pusat kota yang dibangun khusus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: