Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Pergerakan Pesawat

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Pergerakan Pesawat Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta dengan pembangunan jalur penghubung landasan pacu Utara-Selatan di bagian Timur atau "east-cross taxiway" dan landasan pacu ketiga dapat meningkatkan pergerakan pesawat dari 81 pergerakan pesawat menjadi 114 pergerakan pesawat per jam.

"Soekarno-Hatta kalau sekarang 81 pergerakan per jam, jadi 114 pergerakan per jam," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam peninjauan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu.

Sehingga, pergerakan pesawat bisa lancar tanpa harus mengantre lebih lama.

"Sekarang ini diharapkan 30 persen naik, sehingga 'take off-landing' bisa lebih cepat dan tidak antre lagi," ujarnya.

Dia mengatakan selain meningkatkan pergerakan pesawat, Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga didorong untuk menampung 100 juta penumpang per tahun dari sebelumnya 63 juta penumpang per tahun.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Angkasa Pura II selaku operator menjelaskan bahwa pembebasan tanah yang sudah rampung 115 hektare dari 216 hektare dan ditargetkan Agustus sampai September ini.

"Selesai Agustus-September. Ini kita kerjakan paralel. Kita akan mulai akhir bulan PP kerjakan itu. Jadi akan mulai terhadap yang sudah dibebaskan," imbuhnya.

Dia mengatakan landasan pacu ketiga ditargetkan Juni atau Agustus 2019, sementara untuk "east cross taxi way" selesai April dan verifikasi Juli 2019.

Sementara itu, untuk "cargo village" juga tengah dilakukan pembangunan dan ditargetkan hingga dua kali lipat, yaitu dari 760 ton per tahun menjadi 1,5 juta ton per tahun.

Nilai investasi untuk "east-cross taxiway", yaitu Rp1,5 triliun yang dimulai pembangunannya pada 25 Januari 208 dan ditargetkan rampung 18 Juli 2019.

Sementara itu, untuk landasan pacu ketiga, pengerjaannya dibagi menjadi dua, yaitu untuk seksi pertama dengan nilai kontrak Rp799 miliar, sementara untuk seksi kedua nilai kontrak Rp724 miliar dengan kontraktor pelaksana PT PP dan Manajemen konstruksi PT Cirijasa Cipta Mandiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Bagikan Artikel: