Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2018 mencapai US$15,6 miliar atau naik 10,24% dibanding ekspor Februari 2018. Sementara dibanding Maret 2017 juga meningkat 6,14%.
Kenaikan itu terutama disebabkan oleh kenaikan ekspor non migas sebesar 11,77% yaitu dari US$12,74 miliar menjadi US$14,24 miliar. Sebaliknya, ekspor migas mencapai US$1,34 miliar atau turun -3,81% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$1,39 miliar
"Kenaikan ekspor ini terjadi karena kenaikan ekspor nonmigas sebesar 11,77%. Sebaliknya, ekspor migas mengalami penurunan -3,81%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2018 mencapai US$44,27 miliar atau meningkat 8,78% dibanding periode yang sama tahun 2017. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$40,21 miliar atau meningkat 9,53%.
Untuk pangsa ekspor nonmigas, Januari-Maret 2018 didominasi oleh tiga negara, yaitu Tiongkok US$6,34 miliar, Amerika Serikat US$4,42 miliar dan Jepang sebesar US$4,08 miliar.
"Ekspor komoditas terbesar ke Tiongkok yakni bahan bakar mineral, besi, dan baja serta lemak dan minyak hewan nabati," ucap Suhariyanto.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: