Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lakukan Pelecehan Seksual, PM Abe Pecat Wakil Menkeu Jepang

Lakukan Pelecehan Seksual, PM Abe Pecat Wakil Menkeu Jepang Kredit Foto: Reuters/Issei Kato/File Photo
Warta Ekonomi, Tokyo -

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memutuskan bahwa pejabat kementerian keuangan terkemuka yang dituduh melecehkan secara seksual beberapa wartawan wanita harus dipecat, harian Sankei melaporkan pada Senin (16/4/2018), tanpa mengutip sumber.

Majalah mingguan Shincho mengatakan dalam sebuah terbitan yang diterbitkan Kamis lalu bahwa Wakil Menteri Keuangan Administratif Junichi Fukuda pergi minum dengan seorang reporter wanita baru-baru ini di sebuah bar dekat rumahnya dan meminta untuk mencium sang reporter dan menyentuh payudaranya.

Masalah ini bisa menjadi isu lain bagi Menteri Keuangan Taro Aso dan Abe, yang notabenen telah dilanda skandal terkait dugaan kronisme dan menutup-nutupi. Tuduhan baru tentang skandal telah menimbulkan keraguan tentang berapa lama Abe dapat berkuasa.

Diapit oleh anggota media ketika ia tiba di kementerian keuangan pada Senin (16/4/2018) pagi, Fukuda mengatakan: "Saya akan mengeluarkan komentar mengai masalah tersebut jadi silakan tunggu," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (16/4/2018).

Ditanya apakah pernyataan itu untuk terakit dengan pengunduran dirinya, dia berkata: “Tidak, komentar saya adalah mengenai laporan (majalah)," tuturnya.

Jepang telah memiliki beberapa kasus "#MeToo" yang dilaporkan tentang pelecehan seksual yang melibatkan tokoh masyarakat. Di Jepang, korban sering enggan berbicara karena takut disalahkan. Identitas reporter perempuan belum diungkapkan.

Gerakan global #MeToo telah mengungkap pria yang dituduh melakukan pelecehan seksual dan pelecehan di berbagai bidang termasuk hiburan, politik, dan bisnis. Puluhan pria terkemuka telah berhenti atau dipecat dari jabatan tinggi, dan polisi telah membuka penyelidikan terhadap beberapa tuduhan pelecehan seksual.

Meskipun Abe telah membuat program "Womanomics" -nya untuk memobilisasi perempuan di bagian ketenagakerjaan dari kebijakannya untuk meningkatkan pertumbuhan, kesenjangan gender yang besar tetap ada di perusahaan dan dalam politik Jepang.

Menteri Keuangan Aso mengatakan kepada panel parlemen Jepang pekan lalu bahwa Fukuda telah berbicara kepadanya tentang masalah ini. Menurut Aso, Fukuda mengatakan dia bertemu banyak orang dalam kapasitas pribadi dan tidak mungkin untuk memverifikasi setiap interaksi yang dia lakukan, tetapi dia akan berhati-hati untuk tidak “disalahpahami” mulai sekarang. Aso telah memberikan teguran kepada Fukuda tetapi tidak memberikan sanksi apapun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: