Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cadangan Minyak Menipis, SKK Migas Sampaikan Kekhawatirannya

Cadangan Minyak Menipis, SKK Migas Sampaikan Kekhawatirannya Kredit Foto: Eksplorasi.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyimpan kekhawatiran terkait dengan cadangan minyak yang ada di Indonesia. Untuk itu, pemerintah bakal lebih banyak lagi melakukan eksplorasi minyak di kawasan Indonesia Timur.

Sekretaris SKK Migas Arief Setiawan Handoko mengungkapkan apabila kekhawatirannya ini karena memasuki tahun 1990-an, penemuan cadangan minyak tak pernah sebesar cadangan minyak yang ditemukan di Riau, seperti Minas dan Duri pada 1892.

"Ini yang mengkhawatirkan juga buat kita. Ini penemuan cadangan migas, kita lihat 1892 itu yang kita temukan cadangan minyak yang besar hingga 9 miliar barel di Duri dan Minas. Itu tahun sebelum kita merdeka, sedangkan lainnya sudah tidak ada lagi," ucapnya di Jakarta, Senin (16/4/2018).

Ia menyebutkan, beberapa lapangan minyak yang ditemukan pada 1990-an seperti di Banyu Urip ataupun lapangan minyak Abadi milik Masela tak sebanyak yang ada di Minas dan Duri.

"Kita lihat dari tahun 90-an saja penemuan lapangan minyak seperti Banyu Urip jika dibandingakn Minas dan Duri, jauh banget. Lapangan minyak Abadi punya Masela juga tidak lebih banyak, yang lain tidak ada," ungkapnya.

Menurutnya, permasalahan yang membuat seret cadangan migas di tanah air disebabkan oleh biaya investasi untuk eksplorasi cukup besar. Alhasil, penemuan minyak tidak menjadi lebih optimal.

"Kami pun akan melakukan perubahan rezim kontrak migas dari Cost Recovery ke rezim Gross Split yang diharapkan menjadi solusi efisien. Itu akan lebih meningkatkan kerja eksplorasi migas yang ada di Indonesia," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: