Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketidaksabaran Bisa Bahayakan Pelaku Wirausaha

Ketidaksabaran Bisa Bahayakan Pelaku Wirausaha Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elisabeth Yunarko yang telah lama berkecimpung di perusahaan jasa kesehatan asal Australia menyarankan pelaku wirausaha yang baru memulai atau yang telah lama berbisnis agar menghindari sikap yang dinilai bisa merugikan banyak hal.

"Mungkin yang dari pengalaman kami ini, pertama kurang sabar memvalidasi suatu asumsi," kata Elisabeth yang juga Co-Founder dan Managing Director Spokle saat ditemui Warta Ekonomi di Jakarta, belum lama ini.

Ketidaksabaran di sini, sambung Elisabeth, saat kita mendapatkan ide di tengah jalan langsung diimplementasikan. Padahal, di sisi lain pasarnya tidak menjanjikan.

"Jadi, kita harus balik lagi merevisi dan tentu menyadari akan hal itu lebih mahal ongkosnya," terang Elisabeth.

Faktor lainnya yang banyak terjadi adalah tidak melihat kemampuan yang ada. Hanya sebatas berpikir jangka pendek.

"Kadang kita tidak berpikir cukup besar. Tim saya cuma segini atau keterbatasan ke sini ya sudah tujuan saya golnya ke A. Pada saat itu kita tidak melihat bahwa sebenarnya skalanya lebih besar," imbuhnya.

Lebih jauh ia mengatakan, di era digitalisasi saat ini turut berpengaruh dalam menjalankan bisnisnya di Spokle. Apalagi, masyarakat sudah mulai populer dengan aplikasi.

"Justru kalau tren teknologi enggak ada saat ini, mungkin Spokle-nya lahir sepuluh tahun lagi. Jadi, yang kita manfaatkan itu smartphone. Data penggunaan media sosial di Indonesia cukup aktif, mungkin karena secara geografis pulaunya banyak maka orang Indonesia menggunakan smartphone untuk menjembatani kekurangan-kekurangan itu," tuturnya.

Spokle telah membentuk misi untuk membuat akses terapi bahasa bagi anak berkebutuhan khusus lebih mudah dan lebih terjangkau bagi banyak keluarga. "Kami percaya pasti ada cara yang lebih baik," lanjutnya.

Lebih jauh ia mengatakan Indonesia memiliki lebih dari 18.000 pulau, sulit bagi banyak keluarga untuk mengakses perawatan secara rutin. Namun, teknologi seluler begitu mudah tersedia. "Kami pikir, mengapa tidak membawa pengetahuan ahli ke keluarga," katanya.

Spokle membawa bantuan dan pengetahuan dari para ahli langsung kepada keluarga melalui seluler. Aplikasi Spokle melengkapi orang tua dengan strategi sederhana, namun efektif yang dapat mereka lakukan sendiri melalui tutorial berbasis video.

"Orang tua tidak perlu membeli mainan mahal atau peralatan khusus untuk berlatih. Semua kegiatan didasarkan pada rutinitas sehari-hari. Ada lebih dari 400 video kegiatan dengan petunjuk langkah demi langkah dan contoh dari kehidupan nyata," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: