Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembentukan Holding Asuransi Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Pembentukan Holding Asuransi Ditargetkan Rampung Tahun Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas (holding migas) telah resmi berdiri pekan kemarin. Selanjutnya, Kementerian yang menjadi koordinator perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut akan berfokus untuk membentuk holding BUMN sektor asuransi.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, holding asuransi saat ini masih dalam proses pengkajian dan dirinya mengharapkan bisa rampung pada semester dua tahun ini. 

"Mudah-mudahan semester dua 2018 selesai kajiannya. Saat ini dalam sistem pengkajian sudah dilakukan dan dibicarakan izin. Yakni belum ada dari OJK, namun sudah dibicarakan," jelas Gatot usai menghadiri Penandatanganan Kerja Sama Perum Jamkrindo dan Bank Mandiri di kantor Kementerian BUMN Jakarta, Senin (16/4/2018).

Lanjut Gatot, saat ini Kementerian memang sedang menyelesaikan holding di tiga sektor lain yang dinilai cukup krusial.

"Untuk holding asuransinya kita akan lihat ke depannya. Rencananya tahun ini selesai. Kita lihat urgensinya. Saat ini urgensinya ada 3 yaitu jalan tol, perumahan, dan keuangan," imbuhnya.

Wacana pembentukan holding di sektor asuransi sebenarnya sudah cukup lama mencuat. Namun, hingga saat ini pembentukan induk usaha di sektor asuransi itu belum juga terealisasi.

Sebagai informasi, perusahaan asuransi berpelat merah yang akan menjalankan holding asuransi ialah PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Selain itu, perusahaan asuransi yang merupakan anak usaha BUMN seperti PT Asuransi Asei Indonesia dan PT Asuransi Jasa Raharja Putera (JP Insurance) juga akan bergabung dalam holding. Kementerian BUMN juga akan menyertakan dua perusahaan reasuransi yaitu PT Reasuransi Indonesia Utama dan PT Reasuransi Nasional Indonesia.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN saat ini sedang berusaha keras membentuk holding BUMN. ‎‎Holding BUMN sendiri meliputi beberapa sektor, terdiri dari holding BUMN tambang, holding BUMN energi, holding BUMN konstruksi, holding perkebunan, dan holding BUMN jasa keuangan.

Pada pekan kemarin, Kementerian BUMN telah resmi mendirikan Holding BUMN Migas Pertamina sebagai induk perusahaan (holding) dan PT PGN Tbk sebagai anggota holding. Hal tersebut terjadi setelah Menteri BUMN Rini M Soemarno resmi menandatangani akta pengalihan saham seri B milik Negara sebesar 56,96% di PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk kepada PT Pertamina (Persero).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: