Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin: Tingkatkan Inovasi Kunci Hadapi Industri 4.0

Menperin: Tingkatkan Inovasi Kunci Hadapi Industri 4.0 Kredit Foto: Kementerian Perindustrian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Airlangga menyampaikan salah satu pendorong keberhasilan dalam upaya mengimplementasikan Industri 4.0 adalah inovasi. Saat ini, tingkat inovasi Indonesia masih berada pada level 0.3 persen, sedangkan agar bisa unggul dalam bersaing dibutuhkan tingkat inovasi 2 persen.

"Ini akan ditingkatkan dengan cara memperkuat peran perguruan tinggi. Dari sanalah diharapkan tercipta inovasi yang akan mendorong efektivitas industri," kata Airlangga melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Menurut Airlangga, faktor inovasi menjadi penting dalam rangka memaksimalkan nilai tambah pada setiap tahapan rantai industri.

Langkah lain yang juga penting diupayakan adalah produktivitas pekerja. Hal ini akan dibenahi dengan meningkatkan program pendidikan vokasi. "Industri 4.0 akan membuat kontribusi manufaktur akan mencapai 25 persen pada tahun 2030 dan menyumbangkan peningkatan pertumbuhan hingga 1 s.d. 2 persen," katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara bahwa Pemerintah mendorong kegiatan program vokasi oleh industri dengan memberikan insentif penggurangan pajak hingga 300 persen.

Ngakan menambahkan bahwa inovasi juga menjadi penting dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang). Industri yang melakukan litbang, kata dia, akan mendapat insentif berupa penggurangan pajak hingga 200 persen 300 persen.

Ngakan mengatakan bahwa pemerintah tengah menggagas agar belanja riset dapat ditingkatkan menjadi 2 persen dari PDB. "Kalau itu bisa dilakukan hingga 2030, aktivitas riset dipandang sudah bisa mendukung Revolusi Industri 4.0," tegasnya. Di samping itu, dalam upaya memasuki Industri 4.0, pemerintah pun aktif menarik investasi baru dan mendorong industri berekspansi. Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada kajian investasi yang dibutuhkan untuk menghadapi Industri 4.0, yakni dengan menguraikan sektor-sektor industri mana yang diunggulkan.

"Investasi menjadi agenda semua pihak demi mengejar daya saing dan peningkatan ekspor," katanya.

Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, terdapat lima sektor industri yang akan menjadi pendorong dan percontohan dalam penerapan Industri 4.0. Lima sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, kimia, tekstil, elektronik, dan otomotif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: