Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Bandara Kertajati Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Jokowi: Bandara Kertajati Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Majalengka -

Presiden Joko Widodo menginginkan agar Bandara Kertajati menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

"Yang jelas, saya kira pengembangan di sekitar bandara, sebagai titik pertumbuhan ekonomi baru juga akan kelihatan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau Bandara Kertajati yang masih dalam proses penyelesaian di Majalengka, Selasa (17/4/2018).

Ia mengatakan, untuk tahap pertama maka Bandara Kertajati bisa rampung sesuai target. Baru untuk tahap berikutnya, pengembangan sentra-sentra ekonomi di sekitar bandara.

"Ya (itu) nanti tahapan kedua. Ini ngerampungi ini dulu," katanya.

Presiden mengapresiasi pembangunan bandara yang menurutnya cepat, dimana ia yang menancapkan tiang pancang pertamanya pada Januari 2016.

Tercatat Bandara Kertajati yang nantinya akan dipakai secara umum sebagai bandara internasional baru di wilayah Jawa Barat itu kini telah 95 persen rampung.

Bandara ini juga nantinya akan dipakai sebagai embarkasi haji bagi jemaah haji Jawa Barat.

Bandara tersebut terbentang pada luasan lahan 1.800 hektar dan aerocity seluas 3.200 hektar.

Pembangunan Kertajati Aero City dibagi menjadi empat tahap yaitu zona industri dan pergudangan, zona pelayanan umum dan sosial, zona perkantoran, perdagangan, dan jasa, zona perumahan, zona ruang terbuka hijau, zona ruang terbuka biru, zona campuran, dan marga jalan.

Untuk menunjang akses menuju Bandara Kertajati, saat ini sedang dibangun ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Tol ini ditargetkan beroperasi pada 2019. Untuk sementara akses tol menuju Bandara Kertajati memanfaatkan tol Cikampek-Palimanan (Cipali).

Bandara tercatat memiliki landasan pacu sepanjang 2.500 meter dan diperkirakan memakan biaya pembangunan hingga Rp25,4 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: