Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang Investasi 'Zaman Now' Kalangan Milenial

Peluang Investasi 'Zaman Now' Kalangan Milenial Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tingkat pertumbuhan transaksi perdagangan berjangka (futures trading) di Bursa Berjangka tergolong masih lambat jika dibandingkan dengan perdagangan saham di Bursa Efek. Padahal, perdagangan berjangka ke depannya akan menjadi alternatif investasi yang sangat menarik. 

Selama ini masyarakat awam masih meragukan prospek dari investasi perdagangan berjangka. Tak dapat dipungkiri hal itu terjadi karena adanya sejumlah kendala seperti tingkat kepercayaan masyarakat, kurangnya pemahaman, minimnya sosialisasi, modal investasi yang dinilai besar dan tools bertransaksi yang dinilai begitu rumit, hingga munculnya perusahaan-perusahaan ilegal.

Melihat kendala yang dihadapi dalam industri perdagangan berjangka, PT Real Time Futures sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ini melakukan edukasi dan sosialisasi guna merengkuh kepercayaan publik terhadap investasi perdagangan berjangka. 

"Kami akan terus melakukan sosialisasi, edukasi secara komprehensif dan berkelanjutan, membuat sistem edukasi yang interaktif, serta memberikan pelayanan holistik bagi seluruh calon nasabah," kata Narif Rahmat Santosa, Komisaris PT Real Time Futures, di Jakarta. 

Berbicara mengenai sejumlah kendala dalam perdagangan berjangka, Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)/Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang menambahkan, munculnya persepsi masyarakat yang takut dengan investasi berjangka disebabkan selain kurangnya pemahaman, juga karena banyaknya penipuan atau biasa dikenal dengan "investasi bodong" yang dilakukan oknum. Pialang ilegal sangat mudah menggaet nasabah sebab modal yang dikeluarkan juga sedikit. 

"Sementara untuk jadi pialang resmi ada aturan informasi SITNA (sistem informasi transaksi nasabah), menggunakan sistem Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Dengan sistem SITNA ini nasabah bisa memantau transaksinya," jelasnya. 

Terkait dengan hal itu, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi, menandaskan, SITNA merupakan salah satu upaya untuk meningkatan kepercayaan dan rasa aman bagi investor maupun calon investor dalam berinvestasi di pasar perdagangan berjangka di Indonesia.

Lebih lanjut, Paulus kembali menegaskan bahwa sangat penting agar masyarakat perlu memahami terlebih dahulu serta mempelajari investasi yang diinginkan dalam perdagangan berjangka. Lalu mengecek keabsahan pialang berjangka yang dituju ke regulator yakni Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). 

"Dalam hal pengawasan, Bappebti adalah lapisan terakhir dan kami sangat concern. Karena dalam perdagangan berjangka sudah menjadi tugas kami untuk memberi pengawasan, agar masyarakat mendapat perlindungan dari pemerintah," kata Natalius Nainggolan, Kepala Bagian Pengembangan Pasar Bappebti, menegaskan.

Perdagangan berjangka merupakan sebuah transaksi perdagangan derivatif dengan sistem margin trading dengan komoditi yang biasanya diperdagangkan dalam kontrak perdagangan berjangka antara lain emas, CPO, kopi, dan kakao. Ada pula kontrak indeks dan valas.

PT Real Time Futures sebagai salah satu pemain dalam industri ini menawarkan dua jenis produk investasi yakni Kontrak Berjangka Komoditi (Kontrak Gulir Emas) dan Kontrak Derivatif (mata uang, emas, dan CFD/Contract for Different Single Stock).

"Mata uang, emas, dan CFD saat ini masih menjadi produk yang mendominasi pasar berjangka karena sangat likuid," kata Junaidi Roparulian Simanjuntak, CEO PT Real Time Futures.

Dengan pengalaman selama lebih dari satu dekade, tepatnya dimulai pada 2004, PT Real Time Futures telah dipercaya oleh para nasabahnya karena memiliki berbagai keunggulan yang salah satunya adalah sistem transaksi yang transparan, spread, dan komisi yang rendah.

Ke depannya, keunggulan yang selama ini telah dimiliki PT Real Time Futures akan terus ditingkatkan dengan memberikan beberapa layanan tambahan yang tentunya akan semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi, seperti penggunaan robot trading, free virtual private server (VPS), hingga trading cabinet yang didukung dengan teknologi mutakhir dan terkini yang terintegrasi langsung dengan sistem MetaTrader 4 dengan menggunakan API (application programing interface). 

"Robot trading memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara otomatis selama 24 jam. VPS kami sediakan secara gratis untuk nasabah dengan nilai investasi tertentu. VPS yaitu sebuah komputer virtual yang beroperasi selama 24 jam untuk menjalankan robot trading kapan pun dan di mana pun selama terkoneksi dengan internet. Keuntungannya adalah nasabah tidak perlu bertransaksi secara manual yang menyita waktu," ujar Narif Rahmat Santosa.

PT Real Time Futures yang memiliki tagline "Take Your Time and Make It Real" juga menyasar generasi milenial sebagai target market mereka. "Generasi milenial adalah generasi 'zaman now' yang sangat kritis. Kami melihat hal tersebut sebagai peluang untuk mengubah stigma negatif pasar perdagangan berjangka yang selama ini dinilai sebagai investasi yang merugikan. Melalui edukasi yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan dapat mengubah stigma negatif," papar Junaidi Roparulian Simanjuntak.

Jika banyak yang beranggapan bahwa generasi milenial lebih menyukai traveling daripada berinvestasi, menurut Narif, melalui edukasi yang tepat, mindset seperti itu akan berubah dengan sendirinya.

"Karena di saat milenial sedang liburan, transaksi tetap dapat berlangsung melalui robot trading yang dijalankan lewat VPS. Terlebih lagi ke depannya kami akan mengajukan persetujuan penerimaan nasabah secara elektronik online dengan modal investasi minimal deposit hanya sekitar Rp10 juta," ungkapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: