Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia 7 Bahan Pokok yang Rawan Melonjak Jelang Ramadhan

Ini Dia 7 Bahan Pokok yang Rawan Melonjak Jelang Ramadhan Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Bandung -

Kementerian Perdagangan berupaya untuk menjaga stabilitas harga tujuh bahan pokok prioritas yang rentan terjadi kenaikan saat memasuki bulan Ramadan dan Lebaran.

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, Bachrul Chairi, mengatakan tujuh bahan pokok yang berpotensi terjadi gejolak harga yakni beras, gula, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, dan bawang putih atau merah.

"Dalam beberapa waktu ke depan ada potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok pada puasa dan lebaran yang dikhawatirkan berpengaruh terhadap harga," ujar Bachrul di Kota Bandung, Selasa (17/4/2018).

Ia mengatakan, dari ketujuh bahan pokok, beberapa diantaranya terus dalam pengawasan pemerintah seperti beras, gula pasir, daging sapi, minyak goreng, dan bawang merah.

Dari data Kemendag perbulan Maret, harga beras sudah turun namun rata-rata masih di atas harga eceran tertinggi (HET) dan memberikan andil deflasi 0,1 persen. Gula pasir mulai turun, namun masih di atas HET.

Daging sapi masih di level yang tinggi, pada Maret memberikan andil inflasi 0,01 persen. Minyak goreng relatif stabil, namun kontinuitas pasokan perlu diawasi. Terakhir, bawang merah cenderung naik dan memberikan andil inflasi 0,04 persen.

"Perlu dilakukan upaya antisipasi dini berupa koordinasi yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha," kata dia.

Menurutnya, pemerintah sudah memetakan berbagai rencana agar harga ketujuh kebutuhan pokok stabil. Untuk beras, per 13 April seluruh pedagang wajib menjual beras medium sesuai HET. Apabila harga masih di atas HET, Pemda dapat berkoordinasi dengan Bulog untuk mengisi pasar-pasar dengan stok yang tersedia.

"Ritel modern juga wajib menyediakan beras premium sesuai HET di seluruh Indonesia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: