Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Indo Barometer: Pasangan Rindu Ungguli 2DM

Survei Indo Barometer: Pasangan Rindu Ungguli 2DM Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhamul Ulum (Rindu) sebesar 36,7 persen, mengungguli pesaing terdekatnya Deddy Mizwar-Dedy Mulyadi (2DM) dengan elektabilitas 31,3 persen

"Dari simulasi menggunakan surat suara, tingkat keterpilihan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sebesar 36,7 persen, selisih 5,4 persen dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang memperoleh dukungan 31,3 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Dia menjelaskan elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Saikhu (Asyik) sebesar 5,4 persen, pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 3,4 persen, dan pemilih yang belum menandai apapun di surat suara sebesar 23,3 persen.

Menurut dia, dalam survei itu pihaknya membuat tiga skenario setelah melihat tingkat elektabilitas masing-masing pasangan calon, pertama pasangan Rindu menang.

"Skenario kedua adalah 2DM menang kalau bisa meningkatkan suara dan melampaui perolehan suara pasangan Rindu," ujarnya.

Qodari mengatakan, skenario ketiga adalah ada kejutan yaitu pasangan yang tidak diunggulkan seperti Asyik atau Hasanah berhasil memenangkan kontestasi Pilkada Jawa Barat 2018.

Dia menilai pasangan Asyik dan Hasanah elektabilitasnya masih rendah dibandingkan Rindu dan 2DM namun semua kemungkinan bisa terjadi.

"Rindu mengalami penurunan sejak penetapan calon yang sudah fix dan calon-calon sudah bekerja. Datangnya dua kandidat baru seperti Hasanah dan Asyik menggerogoti suara penantang dan dalam konteks ini, Rindu penantang berhadapan dengan 2DM yang notabene petahana," ujarnya.

Dia mengatakan hasil akhirnya semua tergantung kerja-kerja politik masing-masing paslon karena waktunya relatif panjang yaitu bulan April, Mei, dan Juni.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur Nababan mengatakan hasil survei tersebut akan menjadi pelajaran besar bagi partainya untuk bekerja keras merebut kemenangan di Pilkada Jabar 2018.

Dia menekankan bahwa dalam sejarah Pilkada langsung di Jabar, paslon yang disurvei memiliki tingkat elektabilitas tertinggi, belum pernah menang ketika hasil akhir Pilkada.

"Biasanya tinggi survei di awal belum pernah menang di Jabar dan itu bisa berulang," ujarnya.

Dia mengakui telat meningkatkan popularitas pasangan Hasanah sehingga konsolidasi internal menjadi kunci partainya dengan memaksimalkan kekuatan partai hingga tingkat Ranting.

Survei Indo Barometer di Pilkada Jawa Barat dilaksanakan pada 20-26 Maret 2018, menggunakan metode "multistage random sampling" dengan 1200 responden, "margin of error" kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: