Tetra Pak: Teknologi Digital Berpotensi Tumbuhkan Industri Makanan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Tetra Pak Indonesia, perusahaan global yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, mengungkapkan teknologi digital berpotensi menumbuhkan bisnis industri makanan dan minuman. 

Marketing Director Tetra Pak Indonesia, Wibisono, menjelaskan beberapa teknologi yang telah diaplikasikan oleh Tetra Pak. Tetra Pak, secara global, menggunakan teknologi HoloLens yang memungkinkan insinyur lokal Tetra Pak di lokasi customer terhubung secara langsung dengan spesialis global Tetra Pak.

"Ini dilakukan untuk menyediakan layanan dukungan ahli secara real-time kepada pelanggan,” jelasnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Selain itu, Tetra Pak juga memiliki teknologi Plantmaster Automation, yaitu solusi otomatisasi untuk pembangunan pabrik baru. Teknologi tersebut memberikan pengetahuan mengenai produksi makanan dan minuman yang luas dan mencakup operasi secara keseluruhan.

Menurut Wibisono, Tetra Pak telah bermitra dengan lebih dari 25 pelaku makanan dan minuman di Indonesia. Pihaknya mengakui inovasi, khususnya di area teknologi, bukan hal asing bagi Tetra Pak. Digitalisasi digunakan untuk menjaga kelangsungan operasi, pertumbuhan bisnis, dan pelayanan kepada para pelanggan dan juga masyarakat luas

"Hal tersebut (digitalisasi) justru merupakan andalan Tetra Pak Indonesia. Mulai dari sensor mesin yang mengirim data ke analis kami hingga kode QR pada kemasan karton yang kami produksi,” jelasnya.

Managing Director Tetra Pak Indonesia, Paolo Maggi, berkata bahwa Tetra Pak selalu siap sedia dalam membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi. Tren industri manufaktur global terkini lebih mengedepankan konektivitas manusia, mesin, dan data real-time untuk menciptakan pertumbuhan bisnis.

"Dengan pesatnya kemajuan teknologi, negara-negara yang memanfaatkan teknologi digital akan dapat memperoleh keuntungan ekonomi yang signifikan,” jelasn Paolo.

Oleh karena itu, Tetra Pak Indonesia mengajak para pelaku industri makanan dan minuman untuk terus mengembangkan diri di era digital dan memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis.

"Pada akhirnya, bersama-sama kita dapat berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan industri makanan dan minuman dalam negeri yang diharapkan,” kata Paolo.