Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Timor Leste Dalami Kerja Sama Peternakan

Indonesia-Timor Leste Dalami Kerja Sama Peternakan Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Timor Leste sepakat memperkuat kerja sama di bidang peternakan dan kesehatan hewan, terutama dalam memenuhi kebutuhan pasokan pangan produk peternakan.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Technical Agreement (TA) oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Timor-Leste Domingos Gusmao di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Kamis (19/4/2018).

I Ketut Diarmita menyampaikan kerja sama ini sebagai tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama di bidang pertanian antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Kementerian Pertanian dan Perikanan Republik Demokratik Timor-Leste pada 2015.

Ia mengatakan fokus kerja sama pada bidang peternakan tidak terbatas pada fasilitasi akses pasar komoditas peternakan dan kesehatan hewan, tetapi juga mencakup harmonisasi peraturan ekspor dan impor komoditas peternakan dan kesehatan hewan serta dilakukan kerja sama peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang peternakan dan kesehatan hewan.

"Selain itu, Kementerian Pertanian Republik Indonesia akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor-Leste. Masing-masing instansi pemerintah akan mengambil tindakan tegas dalam memerangi perdagangan produk hewan yang tidak sah yang akan berdampak buruk pada pasar para kedua negara," kata dia.

Selanjutnya, untuk rencana joint border surveilans antar-kedua negara akan didorong terus untuk segera terealisasi dan nantinya akan dibahas dalam bentuk dokumen protokol mengenai rencana desain dan metode pelaksanaannya.

Indonesia, lanjut I Ketut, juga mendukung peningkatan kerja sama dengan Timor-Leste di bidang peternakan dan kesehatan hewan, khususnya di wilayah perbatasan, antara lain melaksanakan joint surveilans penyakit Brucella dan peningkatan kapasitas dalam pengendalian penyakit AI (Avian Influenza).

"Kita sangat bersyukur dapat meningkatkan kerja sama untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Timor Leste, terutama terhadap produk peternakan dan kesehatan hewan seperti daging ayam olahan, bahan pakan, pakan jadi, dan obat hewan dari Indonesia, serta DOC (day old chicken)," ujar dia.

Pada Jumat (20/4/2018) akan dilakukan peluncuran ekspor perdana produk peternakan di kantor pusat PT CPI Ancol, Jakarta yang akan disaksikan olen Menteri Pertanian Indonesia.

Ia menegaskan bahwa ekspor ini dapat dilakukan karena adanya penerapan kompartementalisasi bebas penyakit Avian Influenza (AI) di Indonesia yang merupakan bagian jaminan keamanan dan kesehatan terhadap ekspor hewan dan produk hewan dari Indonesia ke negara tujuan.

PT CPI telah mendapatkan sertifikat kompartemen bebas AI dari Ditjen PKH Kementan sejak 2015. Sertifikat kompartemen bebas AI berdasarkan kesepakatan OIE (world organization animal health) dapat diterbitkan oleh pemerintah setempat sesuai standar Internasional.

Sementara itu, Domingos Gusmao menyampaikan, penandatangan kerja sama ini adalah tindak lanjut dari kegiatan Impor Risk Analysis (IRA) pada Januari 2018 lalu.

"Hasil IRA tersebut kami paparkan ke dewan menteri dan disetujui untuk membuka kembali pemasukan (impor) produk peternakan dari Indonesia," ungkapnya.

Ia tambahkan, sebelumnya Pemerintah Timor Leste telah menutup impor produk unggas dari Indonesia sejak merebaknya penyakit AI di Indonesia pada 2004. Namun, saat ini Indonesia dapat membuktikan dengan sistem kompartemen bebas AI yang diterapkan terdapat jaminan keamanan pangan. 

"Kita kembali membuka kerja sama di bidang peternakan. Semua kerja sama dicantumkan dalam TA dan hal-hal yang tidak tercantum akan dibuat dalam bentuk protokol tersendiri," pungkas Domingos Gusmao.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: