Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSI Pede Elektabilitasnya Terus Naik

PSI Pede Elektabilitasnya Terus Naik Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, mengaku optimistis elektabilitas partainya akan terus beranjak naik dibandingkan sebelumnya.

"Kami optimistis elektabilitas PSI akan terus naik. Masih ada waktu setahun untuk berjuang bergandengan tangan, dan berpeluh-peluh bekerja. Bismillah. Tuhan bersama anak muda yang berani dan jujur," kata Antoni, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Ia mengatakan, partainya mengamati dengan seksama hasil survei yang dikeluarkan berbagai lembaga di tanah air akhir-akhir ini. Sebagai partai modern, PSI sangat percaya dengan ilmu pengetahuan berlandaskan metode ilmiah yang ketat.

Hasil survei lembaga-lembaga tersebut sangat variatif, menempatkan persentase elektabilitas PSI dan partai-partai lain secara berbeda, tapi nampaknya masih dalam rentang margin error.

Ia mengatakan, hasil survei Poltracking menyebut elektabilitas PSI sudah 1,1 persen. Padahal, kata dia, partainya sendiri baru mengandalkan kampanye di media sosial.

"Terpaut 1 persen dari Perindo yang iklannya sudah berseliweran sejak 2-3 tahun lalu," ujar pria yang biasa disapa Toni ini.

Selain itu, jika dibandingkan dengan dua partai lama, Hanura dan PPP, elektabilitas PSI hanya terpaut 1 persen lebih saja.Bahkan menurut Toni, elektabilitas PSI sudah melewati partai lama, PBB dan PKPI.

"Tentu saja mereka juga telah melewati partai baru lain, Partai Berkarya dan Partai Garuda," katanya.

Lembaga survei lain, seperti Cyrus Network (CN) yang menempatkan elektabilitas PSI diangka 0,3 persen. Bila dibaca lebih detail, ada temuan menarik CN yang patut disyukuri PSI.

PSI, menurut CN, menempati posisi kelima partai yang dianggap publik siap untuk mendekati anak muda atau kaum milenial yaitu di angka 3,9 persen.

"PSI hanya kalah oleh empat partai yaitu PDIP 23,3 persen, Perindo 9,4 persen, Gerindra 8,2 persen dan Golkar 5,7 persen. Alhamdulillah kami dianggap siap mendekati anak muda yakni konstituen utama PSI, dibandingkan PKB, PKS, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP dan Hanura," ujarnya.

Toni menegaskan, PSI dibangun dengan formula Parpol generasi 4.0 sejalan dengan teknologi yang memasuki generasi 4.0. Ini memang jalan yang diinginkan PSI, bangsa ini butuh melakukan "upgrade" bukan hanya teknologi tapi juga partai politiknya.

"Jika tidak 'diupgrade', parpol jadi tidak kompatibel dengan gerak zaman. Yang mesti diupgrade: platform komunikasi, struktur, program kerja, budaya organisasi, juga orang-orangnya. Jika tidak, partai politik justru menjadi faktor penghambat kemajuan. Teknologi sudah 4.0, parpolnya masih 2.0," tutur Toni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: