Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Venue Jetski dan Layar Asian Games Ditargetkan Rampung Juni 2018

Venue Jetski dan Layar Asian Games Ditargetkan Rampung Juni 2018 Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 78 venue dan 14 non-venue disiapkan sebagai sarana dan prasarana Asian Games XVIII Tahun 2018 di Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 33 venue akan digunakan untuk pertandingan maupun latihan serta 10 bangunan/penataan kawasan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

"Untuk mendukung Asian Games 2018, Kementerian PUPR bertugas membangun dan merehabilitasi venue. Untuk progresnya sudah hampir selesai semua, paling lambat Juni 2018," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang juga Ketua Pelaksana Bidang Sarana dan Prasarana Asian Games XVIII beberapa waktu lalu. 

Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR telah menyelesaikan seluruh venue di kompleks Gelora Bung Karno Jakarta, venue dayung dan shooting range, serta wisma atlet Kemayoran. Saat ini tengah diselesaikan venue layar, jetski, squash, dan padepokan silat di TMII Jakarta. Di Palembang tengah dikerjakan venue skateboarding

Pembangunan venue layar dilakukan di Pantai Ancol Barat pada lahan seluas 13.890 m2 dan venue jetski di Pantai Indah Ancol di lahan seluas 27.034 m2.

Total nilai kontrak untuk pembangunan kedua venue tersebut sebesar Rp172,57 miliar dan telah dimulai pembangunannya sejak Oktober 2017 lalu.  Saat ini progres keseluruhan sudah mencapai 44,3%. Kedua venue dijadwalkan rampung pada Juni 2018.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Venue Jetski dan Layar Eky Arsita Rizky mengatakan, kedua venue dilengkapi berbagai fasilitas untuk mendukung perlombaan tingkat dunia. 

Venue jetski akan dilengkapi gedung dan dermaga permanen yang tidak banyak dimiliki oleh negara lain. Pekerjaan di venue jetski mencakup bangunan kantin dan gudang, bangunan kantor, bangunan kantor pengelola, bangunan VIP, dan dermaga jetski.

"Di negara lain biasanya mereka membuat tempat pertandingan jetski dan tribun nonpermanen atau sementara, hanya ketika ada pertandingan. Kami membangun tribun permanen untuk penonton berkapasitas 868 orang, kantor pengelola, ruangan petugas, dan pit stop seperti di lomba mobil F1," ungkap Eky. 

Tantangan dalam membangun venue jetski adalah dalam membangun dermaga dan pantai buatan yang menjadi salah satu persyaratan arena pertandingan (field of play) untuk jetski. Selain itu, dilakukan penataan kawasan sehingga akan kawasan Pantai Ancol akan semakin tertata rapi. 

Selanjutnya, untuk venue layar, Eki mengatakan fasilitasnya akan dilengkapi floating breakwater sepanjang 220 meter, floating jetty, parkir kontainer berkapasitas 30 unit, slipway, area bilas dan tap air permanen, kantor porlasi, workshop, dan area parkir mobil. Ia menjelaskan, bangunan workshop tersebut akan berbentuk seperti hanggar dengan atap yang tinggi untuk menampung kapal layar yang tinggi berkapasitas 30 kapal. 

"Ini Sailing Center pertama di Indonesia sebagai negara maritim. Sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, fasilitas ini tidak hanya untuk digunakan pada Asian Games, tetapi juga untuk pengembangan olahraga air di Indonesia," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: