Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet Minta Akselerasi Internet di Indonesia Tengah dan Timur

Bamsoet Minta Akselerasi Internet di Indonesia Tengah dan Timur Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah mengakselerasi jaringan internet di Indonesia bagian Tengah dan Timur dengan menyiapkan dan memfungsikan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kedua kawasan tersebut.

"Jaringan internet belum merata ke seluruh pelosok daerah, utamanya di kawasan Timur dan kawasan Tengah Indonesia. Pemerintah menyiapkan dan memfungsikan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kedua kawasan itu," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Dia menjelaskan, saat ini fakta tentang ketimpangan cakupan jaringan internet antara Jawa dengan luar Jawa terlihat cukup mencolok sehingga harus segera diatasi dan pemerintah harus berani mengakselerasi penyediaan infrastruktur TIK di kawasan Tengah dan Timur Indonesia.

Menurut dia, survei menyebutkan, sudah 143,26 juta orang atau 50% dari total populasi Indonesia 262 juta jiwa, dijangkau dan menggunakan jaringan internet.

"Tetapi, data ini juga menggambarkan ketimpangan karena dari jumlah itu, sekitar 83 juta jiwa atau 58,08%-nya adalah masyarakat yang bermukim di Jawa," ujarnya.

Sementara menurut dia, jumlah warga pengguna internet di Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku rata-rata masih di bawah 10% dari total populasi.

Dia menilai kecenderungan ini mengindikasikan puluhan juta generasi milenial di sejumlah daerah belum dijangkau jaringan internet.

"Hasil survei menyebutkan, sekitar 49,52% pengguna internet di Indonesia adalah orang muda berusia 19 hingga 34 tahun atau generasi milenial. Jumlah generasi milenial saat ini diperkirakan lebih dari 100 juta jiwa," katanya.

Hal itu menurut dia diartikan bahwa hampir 50% generasi milenial belum terjangkau jaringan internet dan belum siap untuk beradaptasi dengan era Industri 4.0 yang serba digitalisasi dan otomatis.

Dia mengatakan, 50% generasi milenial yang belum terjangkau jaringan internet, sebagian besar bermukim di kawasan Tengah dan kawasan Timur Indonesia.

"Tentu saja fakta persoalan ini harus disikapi dengan sangat serius karena negara berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana bagi generasi milenial untuk mengembangkan dan menyiapkan diri menjadi angkatan kerja yang kompetitif dan produktif," ujarnya.

Bambang mengatakan, mengacu pada tantangan tersebut, pemerintah harus berani mengakselerasi penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di kedua kawasan itu. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: