Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mesir Siap Jadi Pusat Energi Baru Bagi Eropa

Mesir Siap Jadi Pusat Energi Baru Bagi Eropa Kredit Foto: Reuters/Lucy Nicholson/File Photo
Warta Ekonomi, Kairo -

Dengan produksi gas dalam ayunan penuh di sejumlah situs di Mesir, negara ini siap menjadi pengekspor utama energi di kawasan itu dan di sekitarnya, ketua dan pendiri perusahaan investasi Qalaa Holdings mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Di sektor minyak dan gas Mesir tetap menjadi pemain yang sangat penting," Ahmed Heikal, mengatakan kepada pada hari Senin, sebagaimana dikutip dari CNBC, Senin (23/4/2018).

Heikal mengatakan ada dorongan untuk gas Mesir mengalir ke pasar Eropa melalui terminal di Idku dan Damietta.

"Penemuan dan infrastruktur gas, sejauh terminal LNG (liquefied natural gas) di Idku dan Damietta, keduanya berarti bahwa Mesir siap untuk melakukan peran yang sangat penting sebagai pusat energi, terutama ekspor gas," tuturnya.

Mesir sedang mencari untuk meningkatkan $10 miliar dalam investasi asing untuk sektor minyak dan gas untuk periode 2018-2019. Menurut Reuters, peningkatan 25 persen pada tahun sebelumnya.

Mesir juga ingin meningkatkan produksi gasnya dari ladang-ladang baru, termasuk ladang gas Zohr raksasa yang ditemukan pada tahun 2015 oleh kelompok energi Italia Eni.

Penemuan ini telah menjadi keuntungan bagi ekonomi Mesir karena itu berarti negara akan dapat memenuhi permintaan domestik dan tidak harus membeli dari pasokan asing. Faktanya, Mesir berharap untuk menghentikan impor minyak dan gas asing seluruhnya pada 2019, menurut Reuters.

Qalaa Holdings, perusahaan investasi Timur Tengah, terlibat dalam industri energi dalam negeri dengan anak perusahaannya, Egyptian Refining Company (ERC), setelah mengembangkan kilang greenfield senilai $4,2 miliar di Kairo yang lebih besar.

Kilang akan memiliki "kapasitas 4,2 juta ton yang akan menghasilkan hingga 3 juta ton solar V Euro dan bahan bakar jet, yang memungkinkan Mesir untuk mengurangi tingkat impor solar saat ini sebesar 50 persen," Qalaa mencatat di situsnya. Ini juga memiliki anak perusahaan, TAQA Arabia, terkait dengan distribusi energi sektor swasta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: