Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan I 2018, Penyaluran Kredit BCA Tumbuh 15%

Triwulan I 2018, Penyaluran Kredit BCA Tumbuh 15% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan para entitas anak melaporkan penyaluran kredit meningkat 15,0% (YoY) menjadi Rp470 triliun pada triwulan I 2018. Sementara dana giro dan tabungan (CASA) naik sebesar 11,3% (YoY) menjadi Rp451 triliun.

"BCA kembali berhasil mencapai kinerja bisnis yang positif sejalan dengan upaya BCA dalam mendukung kebutuhan pembiayaan nasabah dan mempertahankan pertumbuhan dana yang solid. Investasi strategis terus dilakukan untuk mengembangkan bisnis inti BCA dalam perbankan transaksi dan memperkuat franchise penghimpunan dana CASA," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat Paparan Kinerja BCA Kuartal I 2018 di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Secara rinci Jahja mengatakan, kredit korporasi meningkat 17,6% (YoY) menjadi Rp179,4 triliun sementara kredit komersial & UKM naik 14,4% menjadi Rp166,7 triliun. Pada triwulan I 2018, permintaan kredit segmen bisnis lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Kredit konsumer tumbuh 12,0% menjadi Rp123,9 triliun didukung oleh produk-produk kredit konsumer yang inovatif.

"Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah naik 10,6% menjadi Rp 71,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 14,6% menjadi Rp 40,2 triliun," ungkapnya.

Di periode yang sama, outstanding kartu kredit mencatat pertumbuhan sebesar 12,3%, menutup kuartal pertama dengan outstanding sebesar Rp11,8 triliun. 

Sementara terkait rasio kredit bermasalah (NPL), Jahja mengatakan NPL BCA berada pada level 1,5% pada akhir Maret 2018, berada dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat sebesar 183,6%.

"BCA mempertahankan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat dengan rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) sebesar 77,9% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,6% per 31 Maret 2018," tukasnya.

Baca Juga: Pemerintah Komitmen Lindungi dan Lestarikan Bahasa Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: