Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini yang Harus Dilakukan Pengusaha Sebelum Ekspansi Bisnis

Ini yang Harus Dilakukan Pengusaha Sebelum Ekspansi Bisnis Kredit Foto: Antara/R. Rekotomo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketika produk sudah mampu menguasai pasar dan bisnis Anda sudah mulai mendatangkan hal baik yang Anda harapkan, berarti Anda sudah memasuki zona untuk melakukan ekspansi bisnis. Namun, untuk melakukan ekspansi, sebaiknya Anda tidak melakukannya dengan cara yang ugal-ugalan. Berbagai hal perlu Anda persiapkan dan perhatikan sebelum memulai langkah ekspansi.

Menurut koinwork.com, ada beberapa tahapan yang dapat Anda lakukan ketika akan melakukan ekspansi, di antaranya sebagai berikut.

1. Buat Perencanaan yang Matang Terlebih Dahulu

Bisnis tanpa perencanaan yang baik adalah bisnis yang tidak siap untuk berkembang, begitu pun terhadap ekspansi.

Kenapa Anda berpikir untuk mengekspansi bisnis? Apa yang Anda targetkan? Bagaimana Anda melihat perkembangan bisnis Anda, setidaknya dalam lima tahun ke depan? Bagaimana penjualan Anda saat ini?

Apabila Anda sudah menjawab pertanyaan di atas, paling tidak Anda akan mendapatkan hal-hal berikut.

a. Bisnis sudah siap ekspansi karena penjualan lancar dan pelanggan tetap sudah signifikan jumlahnya.

b. Dalam lima tahun ke depan, bisnis sudah harus memiliki produk sendiri dengan brand sendiri dan bisa diproduksi sendiri.

c. Pasar sudah sangat luas dan permintaan sangat besar sehingga perlu menghadirkan pasar baru untuk menampung penjualan.

d. Karyawan baru dibutuhkan agar segala bentuk kegiatan operasional bisa berkesinambungan dan proses penjualan pun jadi lebih cepat dan efektif.

Apabila Anda sudah membandingkan kondisi lampau dengan saat ini, sekarang cobalah menyusun rencana untuk melakukan ekspansi, misalnya

a. inventaris produk perlu ditingkatkan agar mampu melayani permintaan pasar yang besar jumlahnya;

b. variasi produk diperlukan agar pelanggan memiliki banyak pilihan produk untuk dibeli;

c. gudang baru dibutuhkan untuk menampung produk;

d. toko fisik/offline atau toko online dibutuhkan guna memperluas pasar;

e. karyawan dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitias dan efisiensi penjualan produk serta mendukung berbagai macam kegiatan operasional lainnya; dan

f. target wilayah penjualan harus diperluas, misalnya dari yang selama ini hanya fokus di Jabodetabek, nantinya akan mencakup seluruh Pulau Jawa atau Jawa dan Sumatera, seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia.

2. Tentukan Bagaimana Model Bisnis Nantinya

Saat melakukan ekspansi, model bisnis tidak akan pernah sama lagi seperti sebelumnya. Dalam tahapan panjangnya, akan dibutuhkan standard operating procedures (SOP) baru dan apabila Anda memiliki karyawan baru, aktivitas bisnis juga akan berubah secara perlahan.

Selain itu, metode penjualan Anda juga akan berubah secara perlahan. Pentingnya menentukan model bisnis akan membantu Anda dalam menentukan standar atau metode yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan operasional bisnis Anda.

Selain itu, apabila Anda menentukan target pasar baru dan telah memiliki jenis produk baru yang lebih variatif, Anda juga tentu harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam mencakup target pasar, mendapatkan engagement hingga melakukan penjualan ke pasar tersebut.

3. Berapa Modal yang Dibutuhkan dalam Prosesnya?

Selama melakukan ekspansi, modal usaha tentu akan dibutuhkan. Untuk menggaji karyawan, menyewa atau membangun gudang baru, membangun toko fisik, membeli toko online, hingga membangun pabrik produksi sendiri pastinya akan membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Anda bisa saja menggunakan profit dari penjualan Anda selama ini sebagai modalnya. Namun, ada kemungkinan bahwa cash flow Anda akan terganggu untuk menjalani kegiatan operasional bisnis saat ini sebelum ekspansi.

Belum lagi apabila Anda membutuhkan dana untuk ekspansi saat ini sementara pendapatan Anda baru akan dicairkan bulan depan. Di sisi lain, Anda mungkin akan membutuhkan pinjaman modal usaha.

Mengajukan pinjaman bukan berarti pebisnis memang tidak mampu dari segi keuangan, namun terkadang, orang yang mengajukan pinjaman bisnis akan menggunakannya untuk mengatur arus kas keuangan bisnisnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: