Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Generali Pasang Dua Strategi untuk Menangkan Pasar 2018

Generali Pasang Dua Strategi untuk Menangkan Pasar 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki tahun 2018, Generali menyiapkan dua strategi untuk memenangkan pasar. Salah satu fokus Generali di tahun 2018, untuk memenangkan pasar di tahun 2018, adalah memperkuat produk dengan pengembangan manfaat asuransi tambahan untuk kesehatan.

CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman, berkata bahwa di tahun 2018 ini, fokus utama Generali adalah memperkuat produk serta proses automasi atau digitalisasi, baik untuk nasabah maupun mendukung penjualan. Selain iPLAN Syariah dengan fitur wakaf yang diluncurkan di awal tahun, Generali juga akan terus melakukan perbaikan produk-produk bersifat kesehatan untuk menjawab kebutuhan keuangan nasabah pada setiap segmen – termasuk manfaat asuransi tambahan Medical Plan.

"Kami yakin pengembangan diatas akan semakin memperkuat posisi kami dalam mengembangkan sayap di industri asuransi Tanah Air," tegas Edy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Berdasarkan sumber data WHO, tren biaya perawatan kesehatan secara global meningkat rata-rata sebesar 10% per tahun. Di Indonesia, pada  tahun 2014–2017, biaya klaim kesehatan tumbuh sebesar hampir 10% setiap tahunnya hingga mencapai lebih dari Rp9,3 triliun di tahun 2017. Ini didukung dengan bertambahnya jumlah rumah sakit umum yang mencapai lebih dari 2.000, tumbuh 18,5% sejak 4 tahun yang lalu.

Peluang pasar atas kebutuhan inilah yang menjadi basis diluncurkannya manfaat asuransi tambahan Medical Plan. Manfaat ini memberikan perlindungan kesehatan di seluruh dunia hingga usia 90 tahun dan menawarkan pembayaran biaya klaim sesuai tagihan rumah sakit yang mudah dan bebas ribet, mulai dari kelas kamar perawatan Rp300.000 per hari.

Manfaat ini melengkapi ragam solusi perlindungan kesehatan yang dimiliki Generali, termasuk Global Medical Plan yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan rekomendasi perawatan terbaik dari dokter terbaik di dunia dengan perlindungan perawatan rumah sakit hingga Rp35 miliar per tahun. Jangkauan perlindungan meliputi seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Jepang dengan sistem cashless (nontunai).

"Kita berada di era yang memang sangat dinamis dan fluktuatif, yang dibutuhkan nasabah saat ini adalah kepastian, dari sisi dana maupun kepastian perlindungan," pungkas Edy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: