Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Bisnis Bank Sampah

Mengenal Bisnis Bank Sampah Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rata-rata setiap orang menghasilkan sampah hingga 1 kilogram per hari, yang biasanya terdiri dari 17% sampah plastik. Terkenal sebagai sesuatu yang mengganggu dan mencemarkan lingkungan, sampah seringkali hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, jika dilihat dari sisi positif, sampah memiliki manfaat besar bagi perekonomian masyarakat. Bahkan, jika masyarakat jeli melihat peluang, sampah dapat menjadi sumber bisnis yang bernilai jual tinggi. Melaui bank sampah, biasanya sampah akan dipilah dan didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat.

Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering (misalnya kertas, karton, kaleng, majalah, dan sampah plastik lainnya) yang berasal dari rumah untuk memaksimalkan partisipasi warga dan menambah nilai ekonomi dari sampah. Adapun tujuan dari bank sampah yaitu sebagai solusi reduksi sampah di tingkat masyarakat karena kemampuannya yang menjadi bagian dari sistem rantai pengumpulan sampah yang terintegrasi.

Sampah rumah tangga dipilah mulai dari rumah masing-masing, kemudian disetor, ditimbang, dan dicatat di dalam buku tabungan hasil sampah yang disetorkan. Oleh petugas bank sampah, sampah diangkut dari pelapak kecil ke pelapak besar. Proses pengangkutan dilakukan oleh pelapak kecil ke tempat pengumpulan sampah pelapak besar. Dari situlah kemudian bank sampah mendapatkan keuntungan. Setelah pengangkutan, sampah masuk ke dalam proses daur ulang.

Melalui bank sampah, masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk kebutuhan rumah tangga, seperti uang jajan anak dan sebagainya. Bisnis ini bisa dilakukan oleh para ibu rumah tangga atau siapa pun yang menginginkan penghasilan tambahan dan lingkungan yang sehat. Semakin banyak warga yang menyetorkan sampahnya ke bank sampah, akan semakin banyak pula penyerapan sampah yang ada di wilayah. Keuntungan juga tidak hanya saat menyetorkan sampah, tetapi juga saat sampah sudah didaur ulang menjadi produk, penyetor akan mendapatkan hasil penjualan 10%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: