Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kang Hasan Optimistis Raih 60 Persen Suara Depok

Kang Hasan Optimistis Raih 60 Persen Suara Depok Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Depok -

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Tubagus Hasanuddin - Anton Charliyan (Hasanah) optimistis mampu merebut 60 persen suara di Kota Depok untuk Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Hal itu disampaikan Kang Hasan, sapaan akrab Tubagus Hasanuddin, saat melakukan Apel Siaga bersama 2.000 kader PDI Perjuangan di Gedung Samina, Kota Depok, Selasa (24/4/2018).

Kang Hasan mengatakan, target 60 persen di Depok terbilang realistis dan dapat diwujudkan. Pasalnya, dalam setiap kunjungannya ke setiap daerah, antusiasme kader berlambang moncong putih itu luar biasa.

"Antusias 60 persen. Kita harus merebut 660 ribu suara," kata Kang Hasan.

Kota Depok terdiri dari 3.000-an TPS dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1,1 juta. Jika satu TPS ada 300 hingga 400 pemilih, maka Kang Hasan menginginkan 200 suara setiap TPS bisa diraih.

"Kami tadinya menargetkan sekitar 40 persen, tapi katanya tidak bisa, berdasarkan pengalaman kemarin jadi 60 persen. Bagus, kader yang baik begitu. Itu hebat," ucap Kang Hasan.

Menurut mantan pengawal Presiden BJ Habibie ini, jika kader bertemu masyarakat, Kang Hasan menyampaikan amanah dirinya dengan Kang Anton untuk memimpin Jabar.

"Kami sumpah tidak akan korupsi dan tidak akan maksiat. Demi Allah kami tidak mentolerir dan mentoleransi perbuatan korupsi," tegas Kang Hasan.

Selain itu, banyaknya permasalahan di Jabar menjadi keresahan dirinya saat ini. Mulai dari masih tingginya angka pengangguran sebanyak 2 juta orang, disusul 3,8 juta jiwa masuk kategori miskin. Serta angka lama sekolah masih berkutat di angka 7,9 tahun.

"Baru satu strip di atas Papua, mungkin dua tahun lagi kita kalah dari Papua (angka lama sekolah)," tutur Kang Hasan.

Dia menilai permasalahan itu harus dituntaskan. Terlebih, ada banyak hal yang masih kurang segera diperbaiki, misalnya pengangguran.

"Kemiskinan kita kikis melalui lapangan pekerjaan. Saya menggunakan bahasa Jabar Sebeuh (kenyang). Bekerja apapun harus cukup untuk pangan, Jabar harus jadi lumbung pangan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: