Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agresif, Laba Bersih Mandiri Naik 43,7% di Triwulan I 2018

Agresif, Laba Bersih Mandiri Naik 43,7% di Triwulan I 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih yang agresif di triwulan I 2018. Tercatat laba Bank Mandiri pada periode tersebut sebesar Rp5,9 triliun, tumbuh 43,7% secara year on year (yoy). Hal ini sejalan dengan upaya perseroan dalam memperbaiki kualitas aset produktif dan penguatan fokus bisnis pada segmen produktif.

Pencapaian tersebut terutama didorong oleh pendapatan operasional selain bunga atau fee based income yang berhasil tumbuh signifikan sebesar 14,7% (yoy) mencapai Rp6,0 triliun. Di sisi lain, secara keseluruhan biaya operasional terkendali tumbuh single digit.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, perseroan juga berhasil memperbaiki kualitas kredit yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dari 3,98% pada triwulan I 2017 menjadi 3,32% pada triwulan I 2018 sehingga memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp3,8 triliun dari Rp5,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Bank Mandiri juga senantiasa melaksanakan fungsi intermediary-nya melalui penyaluran kredit sebesar Rp703 triliun pada akhir Maret lalu, atau naik 7,1% secara year on year, di mana kontribusi pembiayaan produktif sebesar 77,5% dari total portofolio kredit (bank only). Kinerja baik tersebut pun berhasil mendongkrak nilai aset perseroan menjadi Rp1.098,2 triliun pada akhir triwulan I 2018, tumbuh 6,2% secara (yoy)," kata Kartika dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Triwulan I 2018 di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Dia menambahkan bahwa peningkatan kredit produktif tercermin dari penyaluran kredit investasi yang naik 6,4% (yoy) menjadi Rp199,7 triliun dan kredit modal kerja yang mencapai Rp276,5 triliun. 

Pertumbuhan laba secara bisnis dikontribusikan oleh dua segmen utama, yakni corporate dan ritel, terutama kredit mikro dan consumer. Pada akhir Maret 2018, pembiayaan segmen large corporate mencapai Rp20,9 triliun, tumbuh 8,9% (yoy), kredit mikro tumbuh 22,6% (yoy) menjadi Rp85,6 triliun, dan kredit consumer tumbuh 14,7% (yoy) mencapai Rp79,8 triliun.

"Sebagai bank BUMN, kami terus menjaga konsistensi dalam mendukung program-program strategis pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerataan pembangunan," kata Kartika.

Contoh nyata dukungan tersebut terlihat melalui kinerja perseroan dalam penyaluran kredit infrastruktur yang sebesar Rp137 triliun atau 59,0% dari total komitmen yang telah diberikan hingga Maret 2018 sebesar Rp232,6 triliun.

Kredit tersebut disalurkan kepada 7 sektor utama yakni transportasi (Rp36 triliun), tenaga listrik (Rp34,5 triliun), migas dan energi terbarukan (Rp13,6 triliun), konstruksi (Rp15,2 triliun), perumahan rakyat dan fasilitas kota (Rp9,2 triliun), telematika (Rp8,2  triliun), jalan tol (Rp9,8 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp10,7 triliun). Bentuk dukungan lain juga tercermin pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tiga bulan pertama 2018 sebesar Rp3,55 triliun, sekitar 24,4% dari target Rp14,56 triliun tahun ini.

Kartika juga mengungkapkan, Bank Mandiri berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah, menjaga pertumbuhan biaya operasional serta penyaluran kredit yang lebih prudent, baik di segmen wholesale dan retail.

"Pada triwulan I 2018, pengumpulan dana murah perseroan tercatat bertambah Rp31,5 triliun, setara dengan kenaikan 6,8% (yoy) menjadi Rp497,18 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp23,4 triliun menjadi Rp310,9 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp8,1 triliun menjadi Rp186,2 triliun. Sedangkan cost of fund juga berhasil kami turunkan menjadi 2,6% dari posisi akhir Maret tahun lalu yang mencapai 2,9%," kata Tiko, sapaan akrab Kartika.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: