Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Lesu, Holcim Catat Kerugian Rp758 M pada 2017

Pasar Lesu, Holcim Catat Kerugian Rp758 M pada 2017 Kredit Foto: Holcim
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Holcim Indonesia Tbk mencatat kerugian Rp758 miliar sepanjang tahun 2017 atau naik 165,9% dari periode sebelumnya sebesar Rp285 miliar. Kerugian tersebut akibat lesunya situasi di pasar, tekanan harga, dan kewajiban-kewajiban keuangan Perusahaan. 

Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (25/4/2018), perusahaan-perusahaan semen di Indonesia masih terus mengalami kesulitan meningkatkan pendapatan karena situasi kelebihan pasokan. Salah satu dampak yang terjadi adalah tekanan pada harga sehingga marjin pendapatan rata-rata tergerus dalam lima tahun terakhir.

Di tengah situasi pasar yang sulit, Holcim meraih peluang dari aktivitas pembangunan di Indonesia sepanjang tahun 2017. Holcim mencatat peningkatan volume penjualan sebesar 7,8% dari sektor infrastruktur dan ritel. 

Penjualan bersih relatif stabil dari Rp9.458 miliar di tahun 2016 menjadi Rp9.382 miliar di tahun 2017. Unit bisnis agregat dan beton mencatat pertumbuhan penjualan yang kuat. Agregat tumbuh 33.84% dari Rp107.49 miliar di tahun 2016 menjadi Rp143.87 miliar di tahun 2017. Sementara itu, layanan konstruksi lainnya tumbuh lebih dari dua kali lipat, dari Rp186.48 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp384.25 miliar pada tahun 2017. 

Upaya-upaya optimalisasi dan efisiensi yang dilakukan Perusahaan berkontribusi pada peningkatan pendapatan operasional sebesar 6,3% dari Rp206 miliar di tahun 2016 menjadi Rp219 miliar di tahun 2017. 

Perusahaan terus berusaha menawarkan solusi inovatif, efisiensi biaya dan operasional untuk mengimbangi tekanan harga di pasar dengan kondisi persaingan ketat yang disebabkan oleh kelebihan pasokan semen. 

Di tahun 2018, Holcim akan merespons kebutuhan pasar di Jawa dengan memperkenalkan produk dan solusi inovatif. Holcim juga akan mengantisipasi potensi pertumbuhan pasar di Sumatera Selatan dengan mempersiapkan kehadiran terminal semen di Palembang yang diharapkan akan selesai dibangun di 2018. 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: