Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Basuki: Kita Punya Banyak PR untuk Perbaiki Sungai Citarum

Basuki: Kita Punya Banyak PR untuk Perbaiki Sungai Citarum Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka penutupan Hari Air Dunia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan bahwa kita memiliki banyak pekerjaan rumah untuk melestarikan hulu Sungai Citarum.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljonom, menuturkan banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka melestarikan hulu Sungai Citarum, tepatnya di Cisanti. Sebelum digerakkannya pelestarian di Citarum tersebut, semua orang merasa berhak tapi tidak ada satupun yang bertanggung jawab menangani memelihara Cisanti.

“Semua membutuhkan, tapi belum tentu semua orang merasa wajib untuk memeliharanya. Sekarang dengan adanya program Citarum Harum, perbaikan kondisi Sungai Citarum secara bertahap dan sistematis dilaksanakan,” jelas dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Dirjen Cipta Karya, Sri Hartoyo, menambahkan bahwa sampah turut menjadi masalah di Sungai Citarum, baik yang berasal dari industri atau rumah tangga. Untuk mengurangi sampah di Sungai Citarum, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun anggaran 2015–2017 (multiyears) telah membangun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung dengan luas lahan keseluruhan 74,6 hektar berkapasitas 1.500 ton/ hari sampah dengan anggaran sebesar R 88 miliar.

Menurut Basuki, penutupan Hari Air Dunia ini seyogianya mengingatkan kita terhadap pentingnya kelestarian alam dan air.

Basuki mengatakan, puncak peringatan HAD XXVI dilakukan di Danau Rawa Pening di Semarang sekaligus membangun kesadaran pentingnya tampungan air seperti sungai, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana melakukan pembersihan eceng gondok menggunakan alat seperti berky, truxor, dredger, dan tenaga manual.

“Saat ini, dioperasikan 6 alat berat dengan kemampuan memanen 1 ha/hari. Tahun ini, akan ditambah 2 alat lagi sehingga bisa 1,5 ha/hari. Progresnya sudah 40% dan ditargetkan tahun 2019 sudah dapat dibersihkan. Kita harapkan kondisi Danau Rawa Pening menjadi rawa bening,” jelas Dirjen Sumber Daya Air, Imam Santoso. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: