Uni Eropa Pantau Impor Alumunium Imbas dari Tarif Impor AS

Warta Ekonomi, Brussels -

Uni Eropa mulai memantau impor aluminium untuk menentukan apakah tarif AS telah menyebabkan lonjakan pengiriman logam ke Eropa, lapor jurnal resmi Uni Eropa pada Kamis (26/4/2018).

Data yang dikumpulkan pada kuantitas dan nilai produk aluminium yang masuk akan membantu blok memutuskan apakah akan mengambil tindakan untuk membatasi impor.

Komisi Eropa memulai penyelidikan bulan lalu untuk menilai kebutuhan akan tindakan “pengamanan” potensial untuk baja. Impor baja telah diawasi sejak April 2016. Amerika Serikat mengenakan tarif impor sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium pada bulan Maret, meskipun Uni Eropa dan enam negara lainnya menjamin pengecualian sementara.

Komisi, yang mengawasi kebijakan perdagangan di 28 negara Uni Eropa, percaya bahwa tarif 10 persen yang diperkenalkan oleh Amerika Serikat telah meningkatkan risiko bahwa lebih banyak aluminium akan dialihkan ke Eropa dengan harga yang tertekan.

Jurnal resmi Uni Eropa mengatakan bahwa impor produk aluminium meningkat 28 persen antara 2013 dan 2017, sementara harga impor tersebut turun 5 persen.

Kelebihan pasokan yang signifikan telah dibangun sejak awal 2000-an, dengan sebagian besar kapasitas baru di China, kata jurnal itu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (26/4/2018).

Jurnal Uni Eropa juga menambahkan bahwa meskipun China mengekspor sangat sedikit aluminium primer, hal tesebut telah menekan harga komoditas yang diperdagangkan secara global.

Di Uni Eropa, hanya 16 smelter yang masih beroperasi, dibandingkan dengan 26 pada tahun 2008, dan beberapa diantaranya beresiko mengalami penutupan, pungkasnya.

Pengawasan akan berlaku untuk impor aluminium melebihi 2,5 ton.