Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Cawapres Jokowi Harus Bisa Menjawab Tudingan Miring

Pengamat: Cawapres Jokowi Harus Bisa Menjawab Tudingan Miring Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan sosok yang berpeluang besar menjadi calon wakil presiden pasangan Joko Widodo adalah sosok bisa menjawab semua isu miring yang selama ini dialamatkan kepada Jokowi.

"Isu seperti PKI dan pro-Cina merupakan beberapa isu miring yang dialamatkan kepada Jokowi yang harus juga bisa dijawab oleh cawapres," kata Emrus di Jakarta, Kamis.

Jadi, kata Emrus, kemampuan menepis isu miring yang dilekatkan pada Jokowi sejak Pemilihan Umum Presiden 2014 itu merupakan prasyarat penting calon cawapres pendampingnya selain faktor kenyamanan dan elektabilitas.

"Jika isu-isu miring itu bisa dijawab, peluangnya bisa menjadi lebih besar untuk menjadi cawapres," kata Emrus.

Presiden RI Joko Widodo dalam Musyawarah Nasional (Munas) BKPRMI di Asrama Haji Jakarta, Rabu (25-4-2018), sempat mengungkapkan kekesalannya terkait dengan tudingan dirinya terkait dengan PKI.

Jokowi menyinggung gambar kampanye PKI pada tahun 1955 yang memuat gambar sosok pria yang mirip dirinya berada di bawah podium tempat Ketua Umum PKI D.N. Aidit berpidato.

"Ini fitnah di media sosial sudah lebih dari 4 tahun. Ini menuduh Presiden Jokowi itu PKI coba, saya lahir tahun 1961, PKI dibubarkan tahun 1965, saya baru umur 3,5 s.d. 4 tahun, masa ada PKI balita? Logikanya enggak masuk," kata Jokowi.

Sementara itu, ketika disinggung tentang Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy yang mengungkap asal usul tudingan Jokowi terkait dengan PKI sekaligus memberikan klarifikasi, Emrus menyebut Romahurmuziy termasuk salah satu tokoh yang berpeluang menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.

Emrus menyebut Rommy sebagai sosok muda yang intelektual, santri, dan santun. Profil Rommy bisa dijual untuk bursa cawapres.

"Namun, yang perlu diperhatikan lagi adalah masalah elektabilitas. Sejauh mana Rommy bisa menyumbang elektabilitas jika dipasangkan dengan Jokowi," kata Direktur Emrus Corner itu.

Dalam beberapa waktu terakhir, Presiden Joko Widodo juga memperlihatkan kedekatannya dengan Ketua Umum PPP itu. Bahkan, dalam acara di salah satu televisi swasta, Jokowi secara gamblang menyebut Rommy layak menjadi cawapres.

"Saat nama seseorang sering disebut maka nama itu sebenarnya ada di pikiran dan hati seseorang," kata Emrus.

Meskipun belum jaminan, kata Emrus, setidaknya nama itu bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk masuk dalam bursa cawapres

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: