Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Antam Triwulan I 2018 Meroket 3.603%

Laba Bersih Antam Triwulan I 2018 Meroket 3.603% Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor tambang yakni PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengumumkan laba bersih periode triwulan I 2018 (1Q18) sebesar Rp245,68 miliar, naik signifikan sebesar 3.603% bila dibandingkan laba bersih Rp6,63 miliar yang diperoleh pada triwulan I 2017 (1Q17).

Kinerja profitabilitas yang solid ini juga terfleksikan dari pertumbuhan EBITDA mencapai 95% menjadi Rp750,38 miliar pada 1Q18 dibandingkan dengan EBITDA 1Q17 sebesar Rp385,68 miliar.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan, penjualan bersih Antam di 1Q18 tercatat sebesar Rp5,73 triliun, naik tajam 247% dibandingkan 1Q17 sebesar Rp1,65 triliun. Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp4,09 triliun atau 71% dari total penjualan bersih 1Q18.

"Pertumbuhan kinerja keuangan Antam yang positif pada 1Q18 terutama disebabkan pertumbuhan signifikan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi Antam," jelasnya dalam keterangan yang diterima, Jumat (27/4/2018).

Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Perusahaan pada 1Q18 tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 6.088 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 107% dari capaian 1Q17.

Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada 1Q18 mengalami pertumbuhan 109% dibandingkan 1Q17 atau mencapai 5.363 TNi. Penjualan feronikel pada 1Q18 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam dengan kontribusi sebesar Rp972,38 miliar atau 17% dari total penjualan bersih Perusahaan. 

Untuk komoditas emas, pada 1Q18 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 539 kg dengan volume penjualan emas mencapai 6.945 kg atau naik sebesar 226% dibandingkan capaian 1Q17 seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk logam mulia Antam. Pendapatan Antam dari penjualan emas di 1Q18 tercatat sebesar Rp4,09 triliun, tumbuh 254% dibandingkan penjualan emas pada 1Q17. 

Pada Maret 2018, Antam mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah (wet metric ton (wmt) dan bijih bauksit tercuci dengan kadar ≥42 persen Al2O3 sebesar 840 ribu wmt dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk periode 2018-2019. 

Pada 2017, Antam telah mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,9 juta wmt yang terdiri dari 2,7 juta wmt diperoleh pada Maret 2017 serta 1,2 juta wmt diperoleh pada Oktober 2017. Sementara rekomendasi ekspor bijih bauksit tercuci diperoleh pada Maret 2017.

Seiring dengan didapatkannya perpanjangan izin ekspor bijih nikel kadar rendah, pada 1Q18 volume produksi bijih nikel Antam mencapai 2,11 juta wmt, naik 301% dibandingkan 1Q17 dengan level penjualan mencapai 1,15 juta wmt, tumbuh signifikan 2.171% dibandingkan penjualan bijih nikel pada periode 1Q17. 

Komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada 1Q18 dengan capaian produksi mencapai 200.300 wmt, tumbuh 116% dengan volume penjualan mencapai 61.380 wmt, naik 37% dibandingkan capaian periode 1Q17.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: