Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan I-2018, Vale Indonesia Bukukan Pendapatan US$170,5 Juta

Triwulan I-2018, Vale Indonesia Bukukan Pendapatan US$170,5 Juta Kredit Foto: Freeport Indonesia
Warta Ekonomi, Makassar -

PT Vale Indonesia mencatat kinerja positif pada triwulan I-2018. Perusahaan yang bergerak di bidang tambang mineral itu mencatat penjualan sebesar US$170,5 juta. Angka itu 6 persen lebih rendah dari penjualan pada triwulan IV-2017, tapi 18 persen lebih tinggi dibandingkan penjualan pada triwulan I-2017. Itu didorong oleh harga realisasi rata-rata pada triwulan ini yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Dengan gembira kami melaporkan pencapaian kinerja yang menguntungkan untuk triwulan pertama 2018 yang didukung oleh harga penjualan yang lebih tinggi. Namun, dengan mempertimbangkan volatilitas harga nikel di pasar, kami tetap fokus pada optimalisasi kapasitas produksi kami, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya," kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Nico Kanter, dalam siaran persnya, Kamis, (27/4/2018).

Di sisi operasi, produksi nikel dalam matte pada triwulan I-2018 lebih rendah 11 persen dibandingkan torehan pada triwulan IV-2017. Itu disebabkan adanya kegiatan pemeliharaan yang terencana. Namun, produksi pada triwulan ini masih sejalan dengan capaian pada triwulan pertama tahun lalu, saat aktivitas pemeliharaan yang sama dilakukan. "Kegiatan pemeliharaan ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan keberlanjutan operasi," tutur Nico.

Beban pokok pendapatan PT Vale turun sebesar 6 persen dari US$163,6 juta di pada triwulan IV-2017 menjadi US$154,2juta pada triwulan I-2018. Itu sejalan dengan produksi yang lebih rendah pada tahun ini. Namun, beban pokok pendapatan per metrik ton nikel dalam matte pada triwulan I-2018 meningkat sebesar 6 persen dari triwulan sebelumnya.

Kata Nico, meningkatkan beban pokok pendapatan per metrik ton nikel disebabkan terutama oleh biaya bahan bakar dan batubara yang lebih tinggi. Harga bahan bakar dan batubara meningkat masing-masing sebesar 10 persen dan 7 persen, dalam basis biaya per unit. Kedua barang konsumsi ini merupakan komponen biaya terbesar PT Vale. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: