Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vale Indonesia Raup Laba US$6,8 Juta pada Triwulan I 2018

Vale Indonesia Raup Laba US$6,8 Juta pada Triwulan I 2018 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

PT Vale Indonesia menorehkan catatan positif pada triwulan I 2018. Perusahaan mineral itu mencatat laba mencapai US$6,837 juta. Torehan tersebut bertolak belakang dengan periode yang sama pada tahun lalu di mana perusahaan merugi US$6,159 juta. 

Berdasarkan laporan keuangan PT Vale Indonesia, total pendapatan perusahaan meningkat tajam dibandingkan triwulan pertama tahun lalu. Pendapatan perusahaan pada triwulan I 2018 menembus US$170,5 juta atau meningkat 18% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$143,945 juta.

Secara umum, laba bruto pada triwulan I 2018 bahkan menembus US$16,269 juta. Kinerja itu sangat cemerlang dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, di mana rugi bruto perusahaan sebesar US$2,451 juta. 

CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Nico Kanter mengungkapkan triwulan I 2018 merupakan triwulan yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Itu tidak lepas karena harga realisasi nikel dalam matte rata-rata pada triwulan ini yang lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2017.

"Pencapaian kinerja pada triwulan I 2018 menguntungkan. Itu didukung oleh harga penjualan yang lebih tinggi," ucap Nico Kanter, dalam siaran pers yang diterima Warta Ekonomi

Kata Nico, ke depan pihaknya akan fokus pada optimalisasi kapasitas produksi dan upaya meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Terlebih, harga nikel masih terbilang cukup fluktuatif.

Di sisi operasi, produksi nikel dalam matte pada triwulan I 2018 lebih rendah 11% dibandingkan torehan pada triwulan IV 2017. Itu disebabkan adanya kegiatan pemeliharaan yang terencana. Namun, produksi pada triwulan ini masih sejalan dengan capaian pada triwulan pertama tahun lalu saat aktivitas pemeliharaan yang sama dilakukan. 

Beban pokok pendapatan PT Vale turun sebesar 6% dari US$163,6 juta di pada triwulan IV 2017 menjadi US$154,2 juta pada triwulan I 2018. Itu sejalan dengan produksi yang lebih rendah pada tahun ini. Namun, beban pokok pendapatan per metrik ton nikel dalam matte pada triwulan I 2018 meningkat sebesar 6% dari triwulan sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: