Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukalapak Terus Berupaya Tingkatkan Pelayanan Pelanggan

Bukalapak Terus Berupaya Tingkatkan Pelayanan Pelanggan Kredit Foto: Nico Martiano Akbar
Warta Ekonomi, Surabaya -

Bukalapak terus berupaya meningkatkan fokus mereka di pelayanan yang berorientasi pada pelanggan, memaksimalkan teknologi, dan terus membina talenta-talenta lokal menyusul telah diraihnya status "unicorn" dengan jumlah tiga juta pelapak.

"Bukalapak sebagai salah satu pemain kunci di industri 'marketplace' ini memiliki warna unik, sebab Bukalapak membangun komunitas yang besar dan aktif. Inilah yang membuat Bukalapak unggul dibanding yang lain, untuk itu Bukalapak harus terus mengerti dan penuhi kebutuhan masyarakat," tutur Ahmad Zaky selaku CEO Bukalapak usai menjadi pembicara dalam kegiatan Idea-X The NextDev Surabaya di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya, Sabtu (28/4/2018).

Ia mengemukakan, istilah "unicorn" merupakan kaitan pada "startup" yang sudah memiliki valuasi mencapai 1 miliar dollar AS atau setara Rp14,2 triliun.

"Kami meraih status 'unicorn" di tahun 2017, menghantarkan Bukalapak ke fase bisnis baru. Status ini jadi sebuah 'milestone' untuk kami, namun kami tetap berusaha inovatif untuk berkontribusi dan perubahan positif melalui pemanfaatan teknologi," tuturnya.

Ia mengatakan, dari sisi pelanggan hingga kini konsumen Bukalapak didominasi oleh segmen yang rentang usianya mulai dari 25 hingga 34 tahun.

"Dari pola transaksi di Bukalapak memang berbeda-beda. Halnya pola transaksi generasi X yakni usia 35-57 tahun dan Y memiliki transaksi tinggi hingga mencapai Rp350 ribu pertransaksi. Sedangkan di generasi Z, nilai transaksi masih rendah dibanding dua generasi sebelumnya," ujarnya.

Untuk kecenderungan berbelanja, kata dia, juga menampakkan perbedaan signifikan antara gen X dengan yang lain.

"Ada tiga kategori yang paling sering dikunjungi dan terjadi transaksi yang dilakukan oleh gen X. Di antarannya, kategori telepon genggam, hobi dan kolekso dan yang terakhir kebutuhan rumah tangga. Lalu untuk gen Y, kecenderungannya bertransaksi di 3 kategori juga seperti, gawai dan asesoris, hobi dan koleksi serta fashion pria," pungkasnya. (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: