Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Jatim Seriusi Percepatan Digitalisasi Industri

Kadin Jatim Seriusi Percepatan Digitalisasi Industri Kredit Foto: SAP
Warta Ekonomi, Surabaya -

Kadin Jawa Timur mendorong percepatan digitalisasi industri kepada anggotanya dan industri di wilayah setempat dengan kerja sama tiga perusahaan digital, yakni ODOO Nusantara, Datacom dan PortCities.

Haries Purwoko selaku Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Industri Kreatif di Surabaya, Sabtu (29/4/2018) mengatakan dengan kerja sama ini diharapkan bisa memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan teknologi digital (ERP system) dalam percepatan industri.

Ia mengatakan, upaya Kadin Jatim sejalan dengan pemerintah yang telah mencanangkan pengembangan dan percepatan digitalisasi industri, untuk menghadapi era Revolusi Industri ke-4 dengan meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional.

"Ada lima sektor industri yang telah ditetapkan menjadi Industri Prioritas, yaitu industri makanan dan minuman, industri kimia, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif dan industri elektronika," tuturnya.

Penetapan prioritas itu, kata dia, dengan melihat besarnya kontribusi kelima sektor industri yang mencapai 12,67 persen terhadap total PDB atau 70,86 persen terhadap PDB industri pengolahan non migas di tahun 2017. Sementara itu, dari 10 strategi prioritas nasional salah satunya adalah membangun infrastruktur digital nasional untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur nasional.

Ketua ODOO Nusantara, Agung Hario mengatakan penerapan teknologi digital seperti "ERP system" dalam peningkatan kinerja perusahaan sangat diperlukan, sebab pengusaha bisa mendapatkan data yang akurat dengan cepat dan tepat.

"Jika pengusaha memerlukan data penjualan, maka ia tidak harus bertemu dengan marketing. Cukup membuka aplikasi dan mengetahui dari gawai miliknya kapan pun ia inginkan," terang Agung.

Saat ini, sudah banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi ERP Syatem, tetapi ODOO memberikan pilihan yang lebih kompetitif. Sehingga teknologi ini tidak hanya bisa dijangkau oleh industri besar dan menengah, tetapi juga oleh industri kecil dan mikro atau UMKM. (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: