Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

1.503 Investor di Pekalongan Tembus Pasar Modal Jateng

1.503 Investor di Pekalongan Tembus Pasar Modal Jateng Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 1.503 investor yang berdomisili di Kota Pekalongan menempati posisi urutan ke-12 di bursa pasar modal di Jawa Tengah.

Kepala Unit Pemasaran dan Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Adisty Widyasari, menuturkan Jawa Tengah menempati urutan ke-4 jumlah investor dari 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah 61.466 investor.

"Jumlah investor pada pasar modal Indonesia hingga 29 Maret 2018 mencapai 1.216.278 investor yang mencakup pemilik efek, reksa dana, dan surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia. Dari jumlah itu, 1.503 investor berdomisili di Kota Pekalongan," ujar Adisty katanya di Pekalongan, Minggu (29/4/2018).

Menurut dia, berdasar demografi, investor Kota Pekalongan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 54%, sedang jika dilihat dari faktor usia didominasi berusia di atas 41 tahun (47%).

"Kemudian, disusul usia 31-40 tahun sebanyak 25%, 18 tahun hingga 25 tahun (15%), dan usia 26-30 tahun (13%). Adapun jika dilihat dari latar belakang pekerjaan, separuh lebih dari investor yang berdomisili di Kota Pekalongan adalah pegawai swasta sebanyak 55,5%," katanya.

Ia mengatakan saat ini jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas acuan kepemilikan sekuritas (Akses) masih sekitar 12% sebagai perlindungan investor pasar modal Indonesia dan memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur yang sedang dilakukan oleh KSEI.

"Saat ini, KSEI tengah mengembangkan fasilitas Akses Next Generation (Akses Next-G) dengan fitur-fitur yang makin menarik dan makin mudah digunakan. Nantinya, yang dapat memanfaatkan fasilitas itu tidak hanya investor saja, melainkan juga perusahaan efek, Bank Kustodian, bahkan masyarakat," katanya.

Ia menambahkan pada 2018, KSEI merencanakan penerapan elektronik voting (e-voting) untuk mengakomodasi penggunaan hak suara investor dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tanpa perlu kehadiran investor secara fisik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: