Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segmen Korporasi Dongkrak Pertumbuhan Kredit Perbankan

Segmen Korporasi Dongkrak Pertumbuhan Kredit Perbankan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penyaluran kredit perbankan pada Maret 2018 tercatat sebesar Rp4.768,8 triliun atau tumbuh 8,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,2% (yoy). Pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran kredit kepada debitur korporasi dengan pangsa 41,5% dari total kredit perbankan.

"Pertumbuhan kredit korporasi pada Maret 2018 tercatat Rp1.978,4 triliun, tumbuh sebesar 7,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,3% (yoy)," kata BI dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (30/4/2018).

Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan tersebut terjadi pada kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK) yaitu tumbuh meningkat masing-masing dari 4,6% (yoy) dan 11,1% (yoy) pada Februari 2018 menjadi 5,3% (yoy) dan 11,4% (yoy).

"Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut disebabkan oleh kecenderungan makin mudahnya penyaluran kredit perbankan seiring dengan penurunan Indeks Lending Standard pada Survei Perbankan Bank Indonesia Triwulan I 2018, terutama pada aspek suku bunga yang lebih rendah serta biaya persetujuan kredit yang lebih murah," kata BI.

Adapun berdasarkan sektor ekonominya, peningkatan pertumbuhan KI terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing dari 8,6% (yoy) dan 18,0% (yoy) menjadi sebesar 8,7% (yoy) dan 23,9% (yoy).

"Peningkatan pertumbuhan KI sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, khususnya terjadi pada subsektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. Sementara itu, peningkatan pertumbuhan terbesar KI sektor pengangkutan dan komunikasi terutama kepada perusahaan subsektor jasa telekomunikasi pada proyek-proyek di DKI Jakarta dan Jawa Barat," jelas BI.

Kredit Konsumsi tercatat tumbuh meningkat dari 11,1% (yoy) pada Februari 2018 menjadi 11,4% (yoy), didorong oleh peningkatan kredit kepemilikan kendaraan bermotor (KKB) roda empat.

Di sisi lain, pertumbuhan KMK tercatat melambat dari 8,5% (yoy) pada Februari 2018 menjadi 8,4% (yoy), utamanya disebabkan oleh perlambatan KMK sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta pengangkutan dan komunikasi. 

Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit oleh perbankan, kredit properti tercatat mengalami akselerasi pertumbuhan dari 12,5% (yoy) menjadi 13,3% (yoy), khususnya pada kredit konstruksi dan real estate.

Pertumbuhan kredit konstruksi tercatat meningkat dari 15,7% (yoy) menjadi 18,1 % (yoy) terutama disebabkan oleh pertumbuhan kredit untuk konstruksi jalan tol yang berlokasi di Jawa Timur serta kredit konstruksi perumahan menengah, besar, dan mewah di Jawa Tengah.

"Kredit real estate tercatat tumbuh 9,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,1% (yoy), terutama disebabkan oleh pertumbuhan kredit real estate gedung perkantoran di DKI Jakarta dan gedung perbelanjaan di Jawa Timur. Namun demikian, kredit KPR/KPA tercatat tumbuh melambat dari 12,2% (yoy) menjadi 11,9% (yoy) pada bulan laporan," tutup BI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: