Mayoritas Pelanggar Lalin Tak Miliki SIM

Warta Ekonomi, Banjarmasin -

Operasi Patuh Intan 2018 kini masih berlangsung dari hasil temuan razia yang dilakukan Satuan Lalu Lintas Polres Banjarbaru, pelanggaran didominsi terkait Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Pelanggar yang terjaring paling banyak tidak memiliki SIM atau juga masa berlaku SIM yang sudah habis," kata Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya melalui Kasat Lantas AKP Gustaf Adolf Mamuaya di Banjarbaru, Selasa.

Dia mengungkapkan, pada razia perdana yang dilaksanakan Kamis (26/4) di depan Mako Polsek Banjarbaru Kota, 62 pengendara tak memiliki SIM dari 98 kendaraan bermotor yang terjaring tilang.

Kemudian pada Jumat (27/04) yang dilaksanakan razia di dua tempat, yakni di Terminal Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dan Mako Polres, ada 99 pengendara tak bisa menunjukkan SIM dari total 136 pelanggar yang ditilang.

Sedangkan saat razia terakhir di Terminal Bundaran Simpang Empat Banjarbaru pada Senin (30/4), ditemukan 38 pengendara tanpa SIM dari 51 pemotor yang terjaring.

Gustaf menegaskan, SIM adalah sebagai bukti legalitas pengendara yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya. Untuk itu, wajib bagi pengendara memilikinya.

"Jadi pengendara di bawah umur yang belum waktunya memiliki SIM jelas dilarang mengemudikan kendaraan. Dan ini menjadi salah satu sasaran utama kita untuk ditertibkan selama Operasi Patuh," jelasnya.

Gustaf juga berharap pengendara tidak hanya tertib saat ada petugas di lapangan. Namun benar-benar menyadari pentingnya untuk mentaati segala peraturan lalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

Operasi Patuh Intan akan berlangsung hingga 9 Mei 2018 mendatang. Polri menggelar Operasi Kepolisian Terpusat ini untuk menekan angka kecelakaan dan fatalitas akibat kecelakaan.