Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keterbatasan Armada Jadi Pemicu Minimnya Produksi Ikan Nelayan Bengkulu

Keterbatasan Armada Jadi Pemicu Minimnya Produksi Ikan Nelayan Bengkulu Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Bengkulu -

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, mengakui produksi perikanan laut di wilayahnya belum maksimal karena sejumlah faktor yang turut mempengaruhinya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan Novianto di Manna, Selasa, menyebutkan, berdasarkan data pemerintah daerah, jumlah tangkapan nelayan tahun ini diperkirakan hanya berkisar 1.500 ton.

"Tahun 2017 lalu, tangkapan ikan laut nelayan seberat 1.575 ton. Tahun 2016 sebanyak 1.536 ton. Dan pada 2015, ada produksi 1.600 ton ikan laut," sebutnya.

Ia menjelaskan, rendahnya tangkapan nelayan disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya keterbatasan armada dan alat tangkap, buruknya sarana pelabuhan serta kondisi cuaca. "Hasil tangkapan ikan di perairan Bengkulu Selatan tidak sesuai dengan potensi yang mencapai 14.000 ton per tahun," jelas Novianto.

Pemerintah setempat mencatat jumlah nelayan di Kabupaten Bengkulu sebanyak 1.867 orang dengan armada hanya 151 unit. Minimnya armada menjadikan produksi perikanan laut di kabupaten itu tergolong rendah.

"Daerah ini tidak memiliki pelabuhan pendaratan ikan, hanya ada pelabuhan nelayan. Di sini juga tidak ada nelayan yang memiliki perahu berkapasitas di atas 5 GT, mereka hanya memiliki perahu sederhana yang hanya mampu melaut sehari," ungkap Novianto.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Bengkulu Selatan Isurman, mengatakan pemerintah sudah semestinya memperhatikan potensi kekayaan laut yang belum tereksplorasi secara maksimal.

Ia menyarankan agar pemerintah daerah menambah jumlah armada perahu dan memaksimalkan pelabuhan nelayan di Pasar Bawah, Manna. "Pemerintah perlu mengupayakan penambahan armada, alat tangkap dan memaksimalkan pelabuhan nelayan dengan menjalin kerjasama sejumlah pihak. Sektor kelautan cukup menjanjikan untuk upaya meningkatkan laju perekonomian daerah," imbuh Isurman.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: