Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Syariah Catat Laba Bersih Rp54,38 M, Melonjak 64% YoY

BRI Syariah Catat Laba Bersih Rp54,38 M, Melonjak 64% YoY Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRI Syariah mengumumkan hasil kinerja laporan keuangan unaudited yang berakhir pada 31 Maret 2018. Perseroan membukukan peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar 64% YoY menjadi Rp54,38 miliar dibandingkan perolehan Maret 2017 yang sebesar Rp33,17 miliar.

Direktur Utama BRI Syariah, Moch. Hadi Santoso, mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut terutama berasal dari pendapatan operasional sebesar Rp956,26. Sementara beban operasional tercatat sebesar Rp884,25 miliar.

"Total aset BRI Syariah mengalami peningkatan sebesar 21,81% YoY menjadi Rp34,73 triliun dari sebelumnya Rp28,51 triliun pada Maret 2017," kata Hadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Peningkatan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp19,53 triliun atau tumbuh sebesar 8,62% YoY dibandingkan Maret 2017 yang sebesar Rp17,98 triliun. Sementara penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI Syariah mengalami peningkatan signifikan sebesar 22,94% YoY dari Rp23,01 triliun pada Maret 2017 menjadi Rp28,29 triliun pada Maret 2018.

Menurut Hadi, peningkatan kinerja BRI Syariah tidak lepas dari peran perusahaan induk yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Dari sisi permodalan, BRI Syariah memiliki permodalan yang kuat. Hal itu terlihat dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 23,64%, meningkat dibandingkan posisi Maret 2017 sebesar 21,14%. Rasio tersebut jauh di atas ketentuan yang ditetapkan regulator.

Rasio-rasio keuangan lainnya juga tercatat positif, antara lain Return on Asset (ROA) sebesar 0,86%; Return on Equity (ROE) sebesar 6,92%; Net Imbalan (NI) sebesar 5,16%; Net Operating Margin (NOM) sebesar 0,34%; Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 68,70%.

Dari sisi efisiensi perusahaan, BRI Syariah semakin efisien. Hal itu terlihat dari rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 90,75%, lebih baik dibandingkan posisi Maret 2017 sebesar 93,67%. Sementara itu, rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) Gross sebesar 4,92% dan NPF Nett sebesar 4,10%. Rasio tersebut masih di bawah batas yang ditetapkan regulator maksimal 5%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: