Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan I-2018, Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Sumut Naik 5,29%

Triwulan I-2018, Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Sumut Naik 5,29% Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Medan -

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I tahun 2018 naik sebesar 5,29 % jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017 (y-on-y). 

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan produksi industri pengolahan tembakau sebesar 29,96%, industri makanan sebesar 22,15%, dan industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 21,64%. 

"Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan I tahun 2018 turun sebesar 8,38% jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2017," katanya, Rabu (2/5/2018).

Lanjutnya, jenis industri yang mengalami penurunan yaitu industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan sebesar 25,48%, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 15,42%, dan industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 4,37%. 

"Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I-2018 turun sebesar 0,28% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017 (y-on-y)," ujarnya.

Dikatakannya, jenis industri yang mengalami penurunan yaitu industri alat angkutan lainnya sebesar 36,32%, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 24,51% dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan sebesar 21,84%. 

"Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan I-2018 naik sebesar 1,91% dibanding triwulan IV-2017 (q-to-q)," ujarnya.

Lanjutnya, jenis industri yang mengalami kenaikan yaitu industri logam dasar sebesar 50,00%, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 13,26%, jasa industri reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 8,51%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: