Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menristekdikti: Sistem Pembelajaran Online Lebih Hemat 50%

Menristekdikti: Sistem Pembelajaran Online Lebih Hemat 50% Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Bandung -

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI meluncurkan Sistem Pembelajaran dalam Jaringan (Spada) perguruan tinggi yang didukung dengan fasilitas sistem Indonesian Research and Education Network (Idren). Sistem pembelajaran ini mendukung program perkuliahan jarak jauh dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat Indonesia terhadap perguruan tinggi.

Program Spada-Idren diluncurkan secara resmi oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir, upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional yang digelar di kampus Unpad Bandung, Rabu (2/5/2018).

Nasir mengatakan Spada diluncurkan pemerintah sistem pembelajaran daring diperkirakan dapat menekan biaya perkuliahan hingga 50%. Selain itu, sistem Spada akan meningkatkan aktivitas kerja sama antara perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta.

Tujuan lainya, kata Nasir, Spada untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia. Di era disruptif dan revolusi industri 4.0, APK pendidikan tinggi Indonesia saat ini masih berkisar 31,5%. Diharapkan penerapan sistem pendidikan jarak jauh ini akan meningkatkan APK pendidikan tinggi secara signifikan.

“Adanya sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di Indonesia minimal menjadi 40% dalam 1 – 2 tahun,” kata Nasir.

Nasir menjelaskan, Spada merupakan pelopor pembelajaran perguruan tinggi digital. Sistem yang digunakan di lebih dari 58 perguruan tinggi yang telah terkoneksi di Idren. Dengan demikian, sistem ini didukung oleh jaringan pendidikan dan riset nasional, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat lebih fleksibel dilakukan.

“Tujuannya kalau Spada diterapkan dengan fasilitas Idren, maka satu profesor bisa mengajari lebih dari 1.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia lintas waktu dan daerah,” ungkap Nasir.

Meski sistem perkuliahan bersifat daring (online), ia memastikan bahwa mutu pendidikan ini tetap terjaga. Pihaknya melalui berbagai direktorat di Kemenristekdikti tengah mengatur berbagai regulasi dalam menjaga mutu pendidikan di Spada tetap sama dengan mutu pendidikan konvensional.

“Jangan sampai standar minimalnya tidak terpenuhi. Nanti akan ada sistem berupa cyber university untuk melakukan evaluasi sistem pembelajaran,” ungkap Nasir.

Merespons upaya Kemenristekdikti dalam meningkatkan aksesibilitas perguruan tinggi, Unpad telah menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada program Pascasarjana. Program ini merupakan program yang diinisiasi Unpad untuk meningkatkan asesibilitas mahasiswa yang secara waktu dan geografis tidak memungkinkan melakukan pembelajaran di kampus utama.

Sementara itu, Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad menjelaskan, melalui program PJJ di Pascasarjana, Unpad menyasar pada pengembangan sumber daya manusia. Dua aspek yang ditargetkan untuk ditingkatkan kapasitasnya adalah kalangan dosen dan birokrat. 

Sistem PJJ Unpad ini diterapkan untuk pembelajaran di program studi Inovasi Regional dan Kebijakan Publik atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Seluruh layanan PJJ dan kegiatan pembelajaran daring di Unpad dapat diakses di live.unpad.ac.id.

"Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memberikan relevansi kuat terhadap berbagai permasalahan seputar peningkatan kapasitas sumber daya manusia, maupun masalah di lingkup pemerintahan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: