Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keren!! Pisang Ijo dan Baju Bodo Makassar Pecahkan Rekor MURI

Keren!! Pisang Ijo dan Baju Bodo Makassar Pecahkan Rekor MURI Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Pendidikan Sulsel berhasil mencatatkan dan memecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI sekaligus. Terasa istimewa karena torehan positif dicatatkan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018.

Dua rekor MURI yang dicatatkan Pemprov Sulsel yakni baju bodo terbesar di dunia serta pisang ijo terpanjang dan terbesar di dunia. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono di Taman Lakipadada, Gubernuran Sulsel, Rabu (2/5/2018).

Manager Rekor MURI, Andre Purwantono, mengatakan tidak ada satupun di dunia ini yang telah membuat baju bodo dan pisang ijo sebesar yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Sulsel. "Pagi tadi kami sudah mengukur baju bodo dan pisang ini, setelahnya kami telah menetapkan bahwa kedua karya ini telah menembus rekor MURI dunia," ujar Andre. 

Setelah diukur oleh tim MURI, baju bodo dan pisang ijo tersebut dinyatakan masuk kriteria golongan superlatif atau sesuatu yang dapat diukur. "Itu kami ukur yang berbentuk terbesar," ucapnya. 

Adapun baju bodo berwarna hijau dengan kombinasi warna kuning tersebut berdiri menjulang di tengah Taman Lakipadada. Baju bodo diketahu merupakan baju adat bagi perempuan Sulsel yang dipakai sebagai pakaian kebesaran setiap acara. Dalam dunia pendidikan, baju adat ini ada di setiap sekolah. 

Pembuatan baju bodo terbesar itu membutuhkan 64 meter kain dan 36 meter kain sarung. Dikerjakan selama empat hari oleh 15 siswa Jurusan Busana, dibantu tujuh orang guru. Proses penjahitan seluruhnya dilakukan oleh siswa SMK 8 Makassar. Sementara rangka untuk dipamerkan dibuat oleh siswa dan guru SMK 2 dan SMK 3 Makassar.

Tidak berbeda jauh dengan baju bodo, pisang ijo terbesar yang dipamerkan juga dibuat oleh siswa SMK di Makassar. Makanan khas Sulsel itu akan dibuat 1,5 meter, namun karena kondisi masih tidak memungkinkan, maka lebar pisang ijo hanya sekitar 1 meter dan panjangnya mencapai 8 meter.

Proses pembuatan dilakukan di dua tempat yaitu di SMK 8 Makassar untuk pembuatan pisang ijo kecil dan adonan kulit beserta kulitnya. Sementara untuk perakitan akhir dilakukan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.

Pisang ijo ini menghabiskan 2.213 sisir pisang dan 672 tepung terigu dan juga 672 tepung beras. Sementara untuk sausnya menghabiskan 15 kg tepung beras, 40 kg gula pasir, vanila dan daun pandan sebagai pengharum. Juga ditambahkan 21 liter sirup.

Sumarsono dan isteri selaku Penjabat Tim TP PKK Sulsel, Tri Rahayu, mencicipi langsung menu pisang berwarna hijau, kuning, merah dan putih tersebut. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: