Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gotong Royong Bukan Sekedar Kerja Bakti

Gotong Royong Bukan Sekedar Kerja Bakti Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Surabaya -

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan bahwa gotong royong tidak sekedar kerja bakti tetapi juga memperhatikan kondisi warga sekitar utamanya anak-anak yang rentan dipengaruhi oleh perilaku negatif melalui berbagai macam cara seperti halnya gadget.

"Tidak sekedar kerja bakti atau yang lain, tetapi juga perlu memperhatikan perilaku anak-anak karena mereka masa depan bangsa. Anak Surabaya juga anak kita semua," kata Tri Rismaharini saat sambutannya di acara Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 di Babat Jerawat, Surabaya, Kamis (3/5/2018).

Selain itu, Risma juga meminta kepada seluruh warga khususnya para orang tua agar tidak segan menegur anak-anak yang sedang berkelompok di jam-jam malam. "Perhatian itu sangatlah penting. Ini juga bentuk gotong royong untuk menyelamatkan anak-anak kita," katanya.

Risma juga memberi wejangan kepada anak-anak SD perihal moral dan etika terhadap orang tua yang telah membesarkan mereka. "Jangan pernah melawan orang tua karena doa orang tua sangat ampuh," ujarnya.

Ia juga menyinggung masalah pendidikan kepada anak-anak agar rajin belajar. Untuk itu, Risma meminta kepada anak-anak, guru dan orang tua untuk bisa mengawasi buah hatinya ketika mengakses gadget.

Sebab baginya, lanjut dia, anak-anak sangat rentan untuk dipengaruhi hal-hal yang paling buruk sampai yang paling baik. "Godaan anak-anak saat ini sangat besar yaitu gadget. Jadi, harus ada batasannya dan jangan bangga kalau anak kita cakap mengaplikasikan gadget," katanya.

Lebih lanjut, Risma menyampaikan kepada warga Surabaya barat bahwa dirinya akan melakukan pemerataan dengan membangun infrastruktur jalan agar terkoneksi dengan wilayah seperti Gresik, Wiyung, Citraland, Rungkut dan Galaxy Mall sehingga tidak ada lagi kawasan pinggiran.

"Saya ingin berbuat adil dengan cara membangun akses jalan yang kemudian berdampak pada ekonomi warga," katanya.

Apabila jalan dan akses di kawasan Surabaya Barat telah terkoneksi dan sudah berjalan, dirinya meminta kepada warga agar semangat dalam bekerja dan beribadah sehingga menjadi pemenang dan bukan penonton di kotanya sendiri.

"Ini menjadi penting karena saya tidak ingin kalian jadi penonton di kotanya sendiri," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pemerintah dan Otonomi Daerah (Otoda) Kota Surabaya Dedi Irianto menjelaskan ada empat aspek yang ditumbuhkan dalam benak masyarakat agar terus mempertahankan budaya gotong royong antara lain, bidang kemasyarakatan, lingkungan, ekonomi dan sosial, budaya serta keagamaan.

"Empat aspek ini harus berjalan seirama karena mencakup nilai-nilai kehidupan sehari-hari antara satu warga dengan warga yang lain seperti giat pos kamling lebih ditingkatkan, melakukan kerja bakti dan pemberantasan sarang nyamuk, memberdayakan ekonomi warga melalui UKM dan Koperasi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: